Kisah Sangkuriang Membendung Sungai dan Misteri Batu Bergambar di Pancurendang Majalengka, Ada Kaitannya?

Kisah Sangkuriang Membendung Sungai dan Misteri Batu Bergambar di Pancurendang Majalengka, Ada Kaitannya?

Batu bergambar di Blok Blok Pancurendang, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka yang dikaitkan dengan kisah Sangkuriang.-Almuaras-radarkuningan.com

Majalengka, RADARKUNINGAN.COMBatu bergambar yang banyak ditemui di Blok Pancurendang, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, dikaitkan dengan kisah Sangkuriang.

Peninggalan batu bergambar tersebut, memang perlu dilakukan penelitian terkait simbol yang terkandung di permukaannya.

Sampai dengan saat ini, batu bergambar di Blok Pancurendang Kelurahan Babakan Jawa memang hanya dibiarkan.

Warga setempat juga tidak mengganggu ataupun merelokasi batu berukuran besar tersebut. Sayangnya, tidak diketahui apa yang menjadi gambar di bebatuan tersebut.

BACA JUGA:Rekomendasi Villa di Palutungan Kuningan, Dekat dengan Destinasi Wisata!

Kepala Bidang Perpustakaan yang juga budayawan, Momon Abdurahman mengakui, dirinya juga banyak menemukan batu bergambar tersebut. 

Batu-batu hanya dibiarkan saja, warga juga tidak memanfaatkan maupun merusaknya. Dilihat dari pola dan goresan yang terlihat, ada gambar yang cukup menarik.

“Batu kehitam- hitaman yang cukup besar itu di bagian luarnya seperti ada gambar atau lukisan yang cukup menarik,” ujar Momon kepada Radar Majalengka (grup radarkuningan.com).

Kendati demikian, Peneliti Sejarah Kabupaten Majalengka yang juga aktivis Grup Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rochmana alias Kang Naro punya analisa lain.

BACA JUGA:6 Cara Grooming Kucing Kampung atau Domestic, Tanpa Harus Pergi ke Pet Shop

Dia membenarkan masih banyaknya batu bergambar di Majalengka yang menarik untuk diteliti. Menurut pria yang akrab disapa Kang Naro, sejarah batu bergambar berdasarkan dongeng atau cerita di masyarakat yang berkembang.

Yakni pada zaman dahulu kala Sangkuriang membendung Sungai Cilutung  untuk batas air. Di kawasan Pacurendang itu dibatasi dengan batu bergambar dengan Pancurendang Tonggoh.

Bahkan saat ini kabarnya di kawasan itu bakal dibangun bendungan air. Kang Naro berpendapat batu bergambar itu muncul karena proses alami.

Di kawasan itu ada Gunung Balai dan memang keberadaan batu bergambar itu memiliki unsur sejarah berdasarkan ilmu geologi. Dia berharap keberadaan batu itu tetap terjaga dan tidak punah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: