Problem Tambak Udang, Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Soal Anjloknya Harga dan Mahalnya Pakan

Problem Tambak Udang, Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Soal Anjloknya Harga dan Mahalnya Pakan

Problem tambak udang bukan hanya masalah teknologi tetapi harga pakan dan harga jual. -Dokumen-radarkuningan.com

BACA JUGA:Ternyata Inilah Alasan Kenapa Kucing Tidak Bisa Mengeong, Pemilik Anabul wajib Tahu!

“Saya baru pulang dari China bekerja sama (dengan) salah satu perusahaan di China namanya Evergreen. Produksi udangnya sangat banyak,” ungkap dia.

Dalam setahun, katanya, sampai bisa memproduksi 220 ribu ton. Omzetnya pun sangat besar. Dengan nilai sekitar USD 4 miliar atau setara Rp60 triliun per tahun.

Evergreen berdiri tahun 1991. Perusahaan ini sudah melakukan kerjasama riset dengan perguruan tinggi. Sidah berhasil mengembangkan indukan udang vaname dengan beribu-ribu variasinya.

Penjualan udang perusahaan ini saja 1 tahun 220 ribu ton. Ada beberapa komoditi lain, tapi yang paling besar adalah udang.

BACA JUGA:Inilah 4 Cara Menenangkan Kucing Mengeong Terus di Malam Hari, Supaya Gak Ganggu Tetangga

Sayang Indonesia belum memiliki kemampuan seperti itu. Teknik  budidaya udang masih tradisional. Padahal, banyak negara lain yang bisa dimaksimalkan untuk disasar.

"Kalau udang kita pasarnya cuma Amerika paling banyak. Gak bisa ke mancanegara yang lain karena kualitasnya tidak memenuhi standar, kalau Eropa hampir sama sekali tidak ada," sebutnya.

Para petambak pun justru bertanya kepada Menteri Wahyu Sakti Trenggono. “Apa yang diperbuat pemerintah untuk petambak,” tanya petambak yang lokasinya di sekitaran Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: