Selain Kuda, Bokor Menjadi Simbol Kabupaten Kuningan, Bahkan Terkait dengan Asal-usul Daerah Ini

Selain Kuda, Bokor Menjadi Simbol Kabupaten Kuningan, Bahkan Terkait dengan Asal-usul Daerah Ini

Selain Kota Kuda, Kabupaten Kuningan juga dikenal dengan kisah bokor kuningan. Foto hanya ilustrasi.-Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Selama ini Kabupaten Kuningan itu identik dengan Kuda. Bahkan dijuluki sebagai Kota Kuda. Padahal, bokor juga menjadi simbul kabupaten ini.

Bukan itu saja. Bokor ternyata juga erat kaitanya dengan asal-usul kabupaten yang berada di kaki Gunung Ciremai ini.

Konon, bokor Kuningan ini juga berbeda dengan bokor-bokor dari daerah lain. Bokor Kuningan sangat istimewa karena memiliki ciri-ciri khusus.

Salah satu keistimewaan bokor Kuningan adalah karena dibawa langsung oleh Putri Ong Tien dari negeri Tiongkok. Yang konon bokor tersebut memiliki ciri-ciri tetentu.

BACA JUGA:IKA-SMANDA Learning Center Diluncurkan, Jadi Jembatan Informasi dan Pengetahuan

Akun Sedjarah Koeningan Community dalam unggahannya di facebook mengungkapkan naskan yang menyebutkan bokor yang dibawa Putri Ong Tien tersebut.

Naskah tersebut tercantum dalam Carita Purwaka Nagari. Isi naskah tersebut adalah: “Ika bokor gawanira sakeng negeri Cina hana ta sinanggurit ing bokor ika sang nagabraja lawan ngaran Honggi Maharaja nunggang kapal tuli(s) ika Ming wangsa.”

Seperti diketahui, Putri Ong Tien merupakan istri dari Syarif Hidayatullah atau juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Perjalanan cinta keduanya menjadi sejarah yang banyak dikenang. Yakni, kisah cinta antara Putri Kaisar Hong Gie dari masa Dinasti Ming dan seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat.

BACA JUGA:Berwisata sekaligus Berobat di Air Panas Kejayan, Diyakini Bisa Sembuhkan Berbagai Macam Penyakit

Pertemuan mereka bermula saat Sunan Gunung Jati berkunjung ke Tiongkok untuk menyebarkan ajaran Islam di sana. Kira-kira  sebelum tahun 1479).

Ketika itu, Sunan Gunung Jati, mendapat undangan dari Kaisar Hong Gie untuk datang ke Istana Kaisar Tiongkok.

Di sanalah, Sunan Gunung Jati berkesempatan bertemu Putri Ong Tien. Benih-benih cinta pun mulai muncul ketika legenda bokor kuningan di perut sang putri yang menghilang berkat kesaktian sang ulama.

Hal tersebut mampu membuka hati Putri Ong Tien untuk mengikuti ajaran Islam. Hanya saja, Kaisar Hong Gie tidak menyetujui hubungan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: