Subang, Desa di Selatan Kuningan Ini Masih Terkait Keraton Mataram, Kepala Desa Pertamanya Seorang Pangeran

Subang, Desa di Selatan Kuningan Ini Masih Terkait Keraton Mataram, Kepala Desa Pertamanya Seorang Pangeran

Sejarah Desa Subang, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan yang terkait seorang pangeran dari Mataram. -Desa Subang/Ist-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Asal-usul Desa Subang ini sangat istimewa. Walau Desa ini lokasinya di pedalaman Kabupaten Kuningan, ternyata masih terkait dengan Keraton Mataram.

Kepala desa atau kuwu pertama di desa yang terletak di belahan selatan kabupaten ini, adalah seorang pangeran. Dia masih keturunan raja dari Keraton Mataram.

Mulanya Pangeran Mataram tersebut datang ke Subang untuk menuntut ilmu agama di salah satu pondok pesantren di dekat desa tersebut. Namun dalam perjalanannya, dia didaulat untuk menjadi seorang kuwu.

Sang Pangeran itu bernama Wirananggapati ketika memimpin Desa Subang. Padahal nama sebenarnya adalah Raden Mas Muryah Martapura atau Adipati Anom.

BACA JUGA:5 Wisata Kuningan Viral, Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan 2024

Seperti diketahui, sekarang ini Desa Subang berada di Kecamatan Subang. Letaknya di belahan selatan Kabupaten Kuningan. Tak jauh dari tapal batas Kuningan-Ciamis.

Dalam Profil dan Sejarah Desa Subang diungkapkan awal mula Wiranggapati, sang putra Raja Mataram itu datang ke desa tersebut hingga menjadi kuwu.

Mulanya, Wirananggapati meminta izin kepada ibunya untuk mengembara ke negeri asing di Tatar Pasundan. Sang ibu merestui kepergian Wirananggapati. Dia dibekali sang ibu berupa pusaka karembong lokcan.

Singkat cerita sampailah Raden Wirananggapati ke suatu pesantren yang berada di Desa Ciketug. Atau Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, sakarang.

BACA JUGA:Innalillahi, KH Buya Syakur Yasin Meninggal Dunia

Pemimpin di pesantren itu adalah Kiai Jabasraga. Dia mempunyai seorang anak bernama Nyi Suka Inten.

Mulanya, para santri di pesantren sering memperolok-olok Raden Wirananggapati. Sebab, dia terlihat kotor dan kumel. Para santri tidak tahu jika yang diolok-olok itu seorang pangeran.

Dalam keadaan prihatin, Raden Wirananggapati diberi tugas menjaga ladang Kiai Jabasraga. Tugas tersebut dijalaninya dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

Nyi Suka Inten tertarik oleh kepribadian Raden Wirananggapati. Begitu pula sebaliknya. Wuranggapati juga menyukai Nyi Suka Inten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: