Kuningan Juga Punya Naga, Bentuknya Digambarkan seperti Ini, Ada di Puncak Gunung Tilu

RADARKUNINGAN.COM - Masyarakat megalitikum di Kabupaten Kuningan, ternyata sudah mengenal mahluk mitologi yakni Naga. 

Tetapi bentuk naga yang digambarkan manusia di zaman batu besar, lewat relief berbeda dengan penggambaran di Tiongkok maupun Eropa.

Masyarakat megalitikum di Kabupaten Kuningan ternyata punya versi tersendiri yang digambarkan pada menhir maupun batu tegak.

Penggambaran tersebut salah satunya terlihat di Situs Batu Naga yang berada di puncak Gunung Tilu, Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:Tanda Kucing Betina Siap Kawin, Perhatikan 4 Hal Berikut Ini, Ada Perubahan Perilaku

Peninggalan arkeologi ini, menjadi bukti bahwa masyarakat di era itu sudah memiliki penggambaran tentang naga yang dipersepsikan sebagai mahluk agung dan sumber dari asal muasal manusia.

Situs Batu Naga sendiri, diduga sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat di zaman itu, untuk menyembah roh leluhur.

Apalagi puncak Gunung Tilu berada pada lokasinya dengan ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut (MDPL). 

Di lokasi itu, bersemayam jejak peninggalan zaman megalitikum. Di mana manusia sudah mulai melakukan ritual dan aspek religius.

BACA JUGA:Alfiansyah Komeng Bikin Geger di Surat Suara DPD Dapil Jabar, Foto Nyeleneh Jadi Sorotan

Salah satu temuan menarik di situs tersebut adalah penggambaran mahluk mitologi naga. Yang selama ini dikenal sebagai hewan dari China dan Eropa dengan penggambaran masing-masing.

Bila masyarakat Asia pada umumnya menggambarkan naga sebagai mahluk penguasa elemen air dan pembawa keberuntungan, di Eropa justru digambarkan sebagai mahluk jahat yang bisa menyemburkan api.

Sementara naga versi Gunung Tilu digambarkan masyarakat pada zamannya, sebagai mahluk yang menjadi awal mula kehidupan dan asal muasal manusia.

Hal ini tergambarkan pada relief batu menhir yang berada di puncak Gunung Tilu, Desa Jabranti, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan.

Sumber: