Berkelana 18 Ribu Kilometer, Kisah 17 Warga Cilimus yang Dikirim ke Suriname, Tetap Gunakan Bahasa Sunda

Berkelana 18 Ribu Kilometer, Kisah 17 Warga Cilimus yang Dikirim ke Suriname, Tetap Gunakan Bahasa Sunda

Kisah warga dari Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan dikirim Belanda ke Suriname.-Repro Buku Kabar Tersiar dari Lereng Ciremai hingga Bukit Walisongo Permai-radarkuningan.com

BACA JUGA:Tempat Jual dan Beli Mobil Bekas di Cirebon Jawa Barat, Dijamin Terbaik, Terlengkap, dan Terjangkau!

Bekerja selama lima tahun terhitung dari 25, Februari 1922 sampai 25 Februari1927. Tjatrak meninggal pada 22 Juli 1942. 

Kemudian ada pemuda asal Tjilimoes juga yakni Hoesen. Bujangan bertinggi 155 cm itu berangkat ke Suriname pada 27 Juli 1925 satu kapal dengan Anta.

Hoesen mulai kontrak pada 13 September 1925 dan berakhir pada 13 September 1925. Rencananya Hosen akan bekerja di Marienburg dan Zoelen.

Tetapi Hoesen sakit, dan kontraknya kemudian diputus pada 6 Oktober 1925. Tapi kontrak Hoesen kemudian diperpanjang selama 129 hari dari 13, September 1930  sampai 20 Januari 1931. Tak diketahui, apakah Hoesen kembali lagi ke Tjilimoes atau tidak.

BACA JUGA:Rumah Bebas Bau! Inilah 5 Bahan Alami untuk Menghilangkan Bau Kotoran Kucing, Bisa Dengan Bubuk Kopi

Menariknya para pemuda dari Kecamatan Cilimus dan wilayah Kabupaten Kuningan lainnya yang dikirim ke Suriname juga tetap menggunakan Bahasa Sunda, meski berjarak 18 ribu kilometer dari kampung halaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: