Desa di Majalengka Ini Jadi Pemasok Kayu Pembangunan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon

Desa di Majalengka Ini Jadi Pemasok Kayu Pembangunan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon

Desa di Majalengka Ini Jadi Pemasok Kayu Jati Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon-Foto: Radar Cirebon-Radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Tahu Anda kalau desa di Majalengka ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

Sebuah wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Parakan ternyata dalam sejarahnya memiliki keterkaitan dengan kiprah sosok walisongo Sunan Gunung Jati.

Desa yang saat ini masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka tersebut pada zaman dahulu dikenal sebagai kawasan yang banyak ditumbuhi kayu jati.

Dikisahkan bahwa kayu jati yang tumbuh di desa tersebut memiliki kualitas yang bagus.

BACA JUGA: Desa Ciwaru Kuningan Ternyata Sempat Jadi 'Ibu Kota' Karesidenan Cirebon, Begini Kisahnya!

BACA JUGA: 9 Artis Asal Majalengka Jawa Barat yang Jarang Dikenal, Ada Miss Grand Internasional Hingga Pedangdut Senior

Hal itu juga terdengar sampai ke telinga Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang kala itu menjadi tokoh pemuka agama dan pemimpin negara.

Saat itu, Sunan Gunung Jati tengah melaksanakan proses pembangunan sebuah masjid agung di Cirebon.

Ketika akan menyelesaikan pembangunan tempat ibadah yang kini lebih dikenal sebagai Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau Masjid Agung Kasepuhan, Sunan Gunung Jati memerintahkan utusannya untuk mencari kayu jati di Desa Parakan.

Saat tiba di desa tersebut, kayu jati itu sudah hampir habis karena dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA: Kemaluan Besar Samundaka dan Lurusnya Sungai Cisanggarung Menjadi Asal Usul Desa Maleber Kuningan

BACA JUGA: Kisah Pebisnis Sukses Majalengka, dari Oplet Sindangkasih Hingga Jadi Bapak Otomotif Indonesia

Gagal membawa kayu jati yang diperlukan, utusan Sunan Gunung Jati pun juga pulang dan melaporkan kejadian tersebut.

Mendengar laporan utusannya itu, Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati juga berdoa agar barang siapa yang mengambil kayu jati dari desa tersebut dan membawanya keluar maka akan menimbulkan malapetaka atau bala bagi dirinya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: