Desa Ciwaru Kuningan Ternyata Sempat Jadi 'Ibu Kota' Karesidenan Cirebon, Begini Kisahnya!

Desa Ciwaru Kuningan Ternyata Sempat Jadi 'Ibu Kota' Karesidenan Cirebon, Begini Kisahnya!

Desa Ciwaru Kuningan Ibu Kota Darurat Karesidenan Cirebon-Tangkap Layar/YouTube Lebakherang TV-Radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Tahukah kamu kalau pada zaman dahulu, Desa Ciwaru Kuningan sempat menjadi ibu kota Karesiden Cirebon?

Kisah itu bermula setelah Perundingan Linggarjati yang berlangsung pada 10-15 November 1946 menghasilkan beberapa poin kesepakatan.

Sejumlah perjanjian telah disepakati oleh ketiga belah pihak yakni Belanda, Inggris dan Indonesia.

Adapun beberapa poin yang disepakati dalam perjanjian tersebut antara lain Belanda mengakui secara de facto kedaulatan beberapa wilayah Indonesia, Belanda harus kembali ke negara asal dan membentu negara persemakmuran RIS.

BACA JUGA:5 Tempat Makan Keluarga di Kuningan Jawa Barat yang Enak dan Nyaman

Sayangnya, kesepakatan itu tidak berlangsung lama dan akhirnya Belanda pun kembali berusaha menjajah Indonesia.

Melalui Agresi Militer ke-1 (21 Juli - 5 Agustus 1947), Belanda masih berambisi untuk menguasai bekas wilayah jajahannya tersebut. Hal itu berarti secara tidak langsung pihak Belanda telah melanggar hasil perjanjian Linggarjati.

Sejumlah wilayah Indonesia pun turut menjadi sasaran Agresi Militer Belanda ke-1 yang dipimpin Gubernur Jenderal J. Van Mook. Kekacauan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk salah satunya di Karesidenan Cirebon atau Ciayumajakuning saat ini.

Pengkhianatan Belanda terhadap Perjanjian Linggarjati ini membuat masyarakat Kuningan saat itu sadar akan pentingnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:Sawah Lope Sudimampir, Salah Satu Tujuan Wisata Terfavorit di Kuningan, Lokasinya Gampang Dijangkau

Masyarakat Kuningan saat itu merasa bahwa kembalinya Belanda ke tanah air hanya akan membuat rakyat kembali sengsara.

Singkat cerita, pasukan Belanda terus bergerak dari arah Barat memaksa masuk ke wilayah Karesiden Cirebon khususnya di pusat-pusat militer dan sipil wilayah tersebut.

Akhirnya, beberapa wilayah seperti Kadipaten, Majalengka dan Kota Cirebon berhasil dikuasai Belanda.

Akibat dari serangan Belanda tersebut membuat pertahanan di Cirebon tidak dapat membendung dan tercerai berai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: