6 Misteri Gunung Ciremai, dari Ayam Bulu Mengkilat, Sunan Gunung Jati di Batulingga, Nyi Linggi dan Macan

6 Misteri Gunung Ciremai, dari Ayam Bulu Mengkilat, Sunan Gunung Jati di Batulingga, Nyi Linggi dan Macan

Misteri di Gunung Ciremai mulai kisah Sunan Gunung Jati hingga legenda Nyi Linggi. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

Mereka yakin bahwa asal-usul orang-orang Jawa Barat datangnya dari Gunung Ciremai. Keyakinan tentang hal ini diperkuat oleh ditemukannya beberapa benda bebatuan yang diyakini zaman Batu Besar. Umurnya sekitar 3.000 tahun Sebelum Masehi.

BACA JUGA:Kuningan Jadi Satu-satunya Daerah di Jabar Tempat Prabowo - Gibran Kalah, Nyaris Sapu Bersih

Pada tahun 1972 ditemukan batu besar berbentuk peti mati. Penemuan itu mengandung makna bahwa di kaki Gunung Ciremai telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. 

Dipercaya pula bahwa arwah nenek moyang berkumpul dan sering menampakkan diri. Para ahli peneliti sepakat bila wilayah Kuningan Gunung Ciremai merupakan tempat bermukim manusia tua usia. 

Mereka memuja arwah nenek moyang untuk meminta berkah kesuburan tanah, kemakmuran, dan kesejahteraan.

5. Injak Bumi Hindari Hantu

BACA JUGA:Inilah 5 Outfit Pria yang Bisa Anda Gunakan Saat Hari Raya Lebaran! Dijamin Kelihatan Keren dan Ganteng!

Banyak pendaki selalu menghentikan langkah dan mengucapkan salam ketika memasuki pos. Salam itu diyakini jika pendaki ingin selamat dan tidak diganggu oleh dedemit nakal.

Disarankan, sebaiknya pengunjung menginjak bumi sebanyak 3 kali, setelah itu baru ucapkan salam. 

Ini bermakna bahwa penghuni pos atau dedemit penguasa tidak merasa tersinggung oleh datangnya manusia. Di Ciremai banyak manusia menjadi korban. 

Tidak hanya manusia yang mati, tapi juga kuda. Mereka tidak kuat melaksanakan tugas yang dibebankan penjajah Belanda, hingga menemui ajalnya.

BACA JUGA:Ingin Menanam Tanaman Minimalis Yang Perawatannya Minim? Berikut Rekomendasi 5 Tanaman Hias Minimalis

6. Misteri Jalak Hitam

Ketika perjalanan sudah mencapai Pengalap atau pos VI, berarti pendakian telah mencapai separuh. Dan harus berhati-hati jika sudah memasuki Pengalap atau pos VI. 

Pengalap berarti jemputan. Di pos Pengalap setiap pendaki akan didatangi dua binatang yang sampai sekarang masih misteri keberandaannya, yaitu Jalak Hitam dan Tawon Hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: