87 Tahun Lalu Gunung Ciremai Meletus, Sebaran Abu Capai 52.500 Km Persegi, Pernah Timbulkan Gempa Dahsyat
Gunung Ciremai terakhir meletus pada tahun 1937, seperti pada foto yang diabaikan KITLV.-KITLV-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Pada 25 Juni 2024 nanti, merupakan peringatan 87 tahun Gunung Ciremai meletus. Letusan terakhir pada tahun 1937 itu, disebabkan oleh erupsi freatik di kawah pusat dan celah radial.
Bahkan tercatat, letusan gunung tertinggi di Jawa Barat ini sebaran abunya sangat dahsyat. Menghujani wilayah seluas 52.500 kilometer persegi. Hal ini seperti dalam catatan pihak Badan Geologi Kementerian ESDM.
Gunung Ciremai memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini juga tercatat pernah mengalami gempa tektonik yang cukup dahsyat. Yakni pada tahun 1947, 1955 dan 1973.
Sebagai catatan, gunung yang menjadi tapal batas Kabupaten Kuningan dan Majalengka ini, termasuk gunung api kuarter aktif tipe A. Yang merupakan gunung magmatik aktif sejak tahun 1600.
Gunung berbentuk strato ini merupakan gunung api soliter. Gunung yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap-Kuningan dari kelompok gunung api Jawa Barat bagian timur.
Kelompok ini meliputi deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan dan Gunung Patuha. Bahkan hingga Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Zona Bandung.
Kawasan yang sekarang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) ini merupakan gunung api generasi ketiga.
Seperti diketahui, generasi pertama ialah gunung api Plistosen. Lokasinya berada di sebelah Gunung Ceremai. Gunung itu sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan tersier.
Generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang. Sebelum runtuh membentuk kaldera Gegerhalang. Kemudian generasi ketiga pada Holosen.
Pada fase ini berupa Gunung Ceremai yang tumbuh di sisi Gegerhalang. Diperkirakan terjadi pada sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Sementara Gunung Ceremai meletus tercatat sejak 1698. Letusan terakhir terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun.
Ada 3 letusan, yakni pada tahun 1772, 1775 dan 1805 terjadi di kawah pusat. Letusan di tahun-tahun itu tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: