Mengenal Lebih Dalam Penguasa Tertinggi Hutan Jawa, Macan Tutul Jawa

Mengenal Lebih Dalam Penguasa Tertinggi Hutan Jawa, Macan Tutul Jawa

macan tutul jawa-Foto by Radarkuningan.com-radarkuningan.disway.id

RADARKUNINGAN.COM - Indonesia memang dikenal memiliki kekayaan keanekaragaman satwa langka yang tinggi di dunia.

Namun ironisnya, keberadaan hewan-hewan ini sering kali diiringi dengan ancaman kepunahan yang mengkhawatirkan.

Salah satu spesies satwa endemik yang terancam punah salah satunya adalah Macan Tutul Jawa.

Dikenal dengan nama Latin Panthera pardus melas, spesies ini kini menjadi salah satu karnivora terbesar yang masih bertahan di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Eits Jangan Sampe Salah! Ini Dia Perbedaan Antara Harimau dengan Macan

Padahal sebelumnya gelar ini dipegang oleh harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) yng dinyatakan punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) pada tahun 1980.

Macan Tutul Jawa, atau sering disebut juga sebagai Macan Kumbang, memiliki nama ilmiah Panthera pardus melas.

Kucing besar ini merupakan salah satu subspesies Macan Tutul yang hanya dapat ditemukan di dalam hutan-hutan tropis di Pulau Jawa.

Dengan kata lain, Macan Kumbang adalah salah satu hewan endemik yang menjadi kebanggaan Indonesia. Macan Tutul Jawa memiliki dua variasi warna, yaitu dengan bulu berwarna terang dan berwarna hitam.

BACA JUGA:Selain Harimau Jawa, Yuk Mengenal Harimau Tasmania Lebih Dekat, Satwa yang Diragukan Sudah Punah

Subspesies Macan Tutul yang menjadi endemik di Pulau Jawa ini memiliki ciri khas berupa belang-belang yang menutupi tubuhnya.

Biasanya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam yang tersebar merata. Bintik hitam di bagian kepala cenderung lebih kecil.

Macan Tutul Jawa, atau Panthera pardus melas, seperti kebanyakan macan tutul lainnya, merupakan hewan nokturnal yang lebih aktif berburu pada malam hari.

Kucing besar ini juga sangat mahir dalam memanjat pohon dan berenang. Oleh sebab itu, mereka jarang sekali ditemukan di permukaan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: