Kisah Kekejaman DI TII di Kuningan, Satu Desa Ludes Dibakar, Ada Warga Dibakar Hidup-hidup

Kisah Kekejaman DI TII di Kuningan, Satu Desa Ludes Dibakar, Ada Warga Dibakar Hidup-hidup

Kisah kekejaman tentara DI TII di Kabupaten Kuningan, khususnya di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru.-IPPHOS-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Gerombolan pemberontak DI TII di Kabupaten Kuningan memang terkenal bengis dan kejam. Ada desa yang seluruh rumah warganya dibumihanguskan. Juga ada warga yang dibakar hidup-hidup.

Kisah kebengisan dan kekejaman DI TII ini di antaranya menimpa Desa Cipedes. Desa ini sekarang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Bahkan kisah kelam itu, ditulis dalam profil sejarah Desa Cipedes. Penderitaan masa lalu warga desa itu pun, bisa dibaca dan menjadi pelajaran bagi generasi sekarang, terutama yang tidak merasakan kekejaman DI TII.

Disebutkan, dibandingkan dengan zaman penjajahan Belanda, masyarakat Desa Cipedes lebih menderita pada masa pemberontakan DI TII. Masyarakat diancam untuk menyediakan makanan dan perbekalan gerombolan pemberontak tersebut.

BACA JUGA:5 Tanaman Pemicu Ular Masuk Rumah, Jangan Sampai Ditanam Di halaman Rumah!

Jika ada warga yang berani menolak, gerombolan tersebut tak segan-segan menyiksa dan bahkan membunuh. Kondisi desa tersebut pun sangat mencekam karena selalu dihantui ancaman dari gerombolan pemberontak.

Ketika itu, setiap malam warga desa tersebut bersembunyi di tempat yang dirasa aman. Mereka meninggalkan rumah untuk menghindari bertemu dengan gerombolan tersebut.

Bila tidak menuruti kemauan mereka, banyak rumah warga yang dibakar. Kemudian harta benda yang ada di rumah-rumah tersebut dijarah oleh para pemberontak. 

Puncak kekejaman DI TII di Desa Cipedes terjadi pada tahun 1954. Semua rumah warga desa tersebut dibakar dan diratakan dengan tanah. Harta benda yang ada pun dirampas.

BACA JUGA:Melihat Pesona Kucing Pasir dari Dekat; Si Kecil Penjelajah Gurun Pasir yang Tangguh

Bahkan, peristiwa tahun 1954 itu menelan korban jiwa. Ada salah seorang warga yang disiksa dan kemudian dibakar hidup-hidup. Tak sampai di situ, lehernya pun dogorok, nyaris terpisah dari badannya.

Lantaran ketakutan dan tak memiliki tempat tinggal, seluruh warga desa tersebut mengungsi dan mencari tempat aman. Mereka mengungsi ke Desa Longkewang, Purwasari dan Garawangi. 

Apa yang menyebabkan gerombolan pemberontak tersebut kejam membakar dan membunuh warga Desa Cipedes?

Pemicunya karena warga desa tersebut menolak memberikan makanan dan perbekalan kepada gerombolan pemberontak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: