Spesimen Harimau Jawa Gunung Ciremai, Tinggal Bagian Kepala, Disimpan di Rumah Warga Kuningan

Spesimen Harimau Jawa Gunung Ciremai, Tinggal Bagian Kepala, Disimpan di Rumah Warga Kuningan

Perbandingan spesimen harimau jawa dengan harimau Sumatera. -Peduli Karnivor Jawa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Banyak bukti yang menunjukkan jika dulu Gunung Ciremai merupakan habitat harimau Jawa.

Salah satunya adalah spesimen bagian tubuh binatang tersebut yang masih disimpan di rumah warga.

Bagian tubuh yang masih tersisa itu adalah kepala harimau yang masih utuh. Spesimen terbut disimpan di rumah warga. Dimungkinkan disimpan oleh salah satu warga Kabupaten Kuningan.

Adalah Didik Raharyono, yang mengungkap spesimen berupa kepala Panthera tigris sondaica yang masih disimpan di rumah warga tersebut. Dia merupakan aktivis dari Peduli Karnivor Jawa (PKJ).

BACA JUGA:Ernando Ari Tampil Gemilang di Bawah Mistar, Tepis Penalti Hingga Berjibaku Terbang

Seperti diketahui yang dimaksud dengan spesimen adalah sampel atau contoh sesuatu. Misalnya darah atau jaringan tubuh lainya. Biasanya digunakan untuk pengujian kesehatan atau sebuah penelitian.

Dengan masih tersimpannya spesimen tersebut, maka dia pun mengkritik tulisan yang berjudul “The Javan Tiger and The Meru Betiri Reserve”. 

Buku yang ditulis Steidensticker dan Soejono pada tahun 1976 itu, tidak mencantumkan Gunung Ciremai sebagai habitat harimau Jawa.

Dia bisa menemukan spesimen kepala si raja rimba tersebut tidak sengaja. Ketika sedang berdiskusi, dia mendapatkan informasi jika masih ada warga yang menyimpan bagian tubuh dari binatang buas tersebut.

BACA JUGA:Dipercaya Pembewa Rezeki, Ini Dia 20 Nama Kucing Pembawa Rezeki yang Cocok Untuk Anabul Kesayangan

Kemudian dia diantar oleh beberapa orang dari aktivis lingkungan Petakala Grage (PG). Kemudian Didik Raharyono pun bisa melihat secara langsung spesimen yang berupa kepala harimau Jawa dari Gunung Ciremai itu.

Didik mengungkapkan, banyak informasi ilmiah yang bisa dijadikan acuan atas temuan spesimen ini. Padahal semua tahu, satwa yang satu ini sudah dianggap punah.

Didik pun merasa bersyukur atas temuan barunya itu. Karena semula PKJ hanya berdiskusi tentang strategi riset dan mekanisme pengumpulan dana pergerakan.

Juga menggagas pemikiran kreatif manajemen habitat kedepan bagi satwa dan masyarakat sekitar hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: