Taman Nasional Terbesar di Jawa Barat, Apa Saja Hewan Endemik yang Berada di Taman Nasional Gunung Ciremai?

RADARKUNINGAN.COM - Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah menjelma menjadi salah satu keajaiban alam yang mempesona dan pada saat yang sama berfungsi sebagai benteng penjaga keanekaragaman hayati yang berharga.

Berada di antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) membentang di lereng Gunung Ciremai, yang mengangkasa sebagai gunung berapi tertinggi di Jawa Barat.

Keberadaan Taman Nasional ini bukan hanya menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang menyukai petualangan alam, tetapi juga menjadi tempat bagi keberagaman flora dan fauna yang luar biasa.

Jika Anda memasuki wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang menakjubkan.

BACA JUGA:Dikenal Kucing Rumahan, Inilah 5 Karakter Kucing Himalaya dan Keunikannya yang Menjadikan Meraik Perhatian

Tidak hanya itu, namun juga akan menemukan berbagai jenis flora dan fauna yang melimpah di habitatnya yang terpelihara dengan baik.

Dari tumbuhan yang umum hingga spesies yang langka, semuanya bisa ditemukan di sini, menciptakan ekosistem yang kaya dan seimbang.

Salah satu hal yang membuat Taman Nasional Gunung Ciremai begitu istimewa adalah keberadaan beberapa spesies satwa langka di dalamnya. Contohnya adalah Macan Tutul Jawa, Elang Jawa, dan Kodok Darah.

Kodok Darah

Kodok Darah, atau Bleeding Toad, adalah spesies amfibi yang sangat rentan terhadap perubahan cuaca dan lingkungan.

Mereka menjadi indikator penting perubahan lingkungan karena kepekaan mereka terhadap polusi air, deforestasi, dan perubahan iklim. Habitat alaminya terbatas pada aliran sungai yang masih bersih dengan vegetasi yang lebat, biasanya pada ketinggian 1.200 - 1.700 meter di atas permukaan laut.

BACA JUGA:6 Keistimewaan Tanaman Peace Lily, Salah Satunya Bawa Hoki! Tertarik Koleksi?

Di Taman Nasional Gunung Ciremai, populasi Kodok Darah hanya ditemukan dalam jumlah terbatas, yaitu hanya sekitar ratusan ekor.

Ancaman terhadap keberadaan mereka termasuk aktivitas wisata di sekitar aliran sungai dan area tertentu yang dapat mengganggu habitatnya.

Sumber: