TKI Asal Cirebon Diduga Tawuran di Korea Selatan, 1 Orang Meninggal Dunia, Keluarga Membantah: Dia Dibunuh
Nur Hasanah menunjukkan adiknya yang meninggal dunia di Korea Selatan.-Raden Dedi Haryadi-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM – Seorang tenaga kerja Indonesia yang berasal dari Kabupaten Cirebon tewas diduga karena tawuran di Dalseo-gu, Kota Daegu, Korea Selatan.
Adanya dugaan tawuran antar sesama WNI yang menjadi TKI di Korea Selatan, diungkapkan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha.
Menurut dia, para TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) tersebut terlibat perselisihan berujung tawuran pada 28, April 2024 yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 4 orang terluka.
Salah satu korban meninggal dunia adalah Ade Irawan (30), warga Desa Karangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Pj Bupati Kuningan Jenguk Acep Purnama, Sampaikan Kondisi Terkini: Alhamdulillah, Nampaknya…
Kemudian salah satu korban yang masih kritis dan dirawat di rumah sakit di Korea Selatan adalah Sigit yang berasal dari Kabupaten Indramayu.
Saat ditemui oleh radarkuningan.com di rumah duka, Nur Hasanah yang merupakan kakak korban menyatakan bahwa keterangan terjadi tawuran tidak benar. Kejadian ini adalah pembunuhan.
"Ini bukan tawuran, adik saya dibunuh. Dia ditikam pakai senjata tajam oleh pelaku dari belakang hingga meninggal,” kata Nur Hasanah, Senin, 6, Mei 2024.
Dia menambahkan, Ade Irawan dan Sigit dikeroyok oleh 5 orang. Salah satu pelakunya adalah Paijo yang sudah ditangkap polisi Korea Selatan. Sedangkan 4 pelaku lainnya masih buron.
BACA JUGA:Jangan Dibunuh! Beginilah Cara Mengusir Ular yang Masuk ke Plafon Rumah Anda
“Adik saya dan temannya (Sigit) dikeroyok oleh sekitar 5 orang salah satunya pelaku (Paijo)," ujar Nur Hasanah.
Atas kejadian itu, Nur Hasanah berharap agar Paijo dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa hukuman mati.
Sebab, Paijo telah menghilangkan nyawa adiknya yang merupakan tulang punggung keluarga.
“Adik saya tulang punggung keluarga. Kedua orang tuanya sudah meninggal. Dia pergi 9 tahun lalu tidak pernah pulang. Sekalinya pulang sudah tinggal nama,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: