Optimalkan Performa Atlet Sepak Bola: Mahasiswa Gizi UNNES Beraksi di SSB Terang Bangsa!

Optimalkan Performa Atlet Sepak Bola: Mahasiswa Gizi UNNES Beraksi di SSB Terang  Bangsa!

Optimalkan Performa Atlet Sepak Bola: Mahasiswa Gizi UNNES Beraksi di SSB Terang Bangsa!-Kelompok PKL Mahasiswa UNNES-radarkuningan.com

SEMARANG, RADARKUNINGAN.COM - Praktik Kerja Lapangan (PKL) Gizi Olahraga telah dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Negeri Semarang berlangsung selama 3 minggu terhitung dari tanggal 30 April 2024.

Kegiatan PKL ini terdiri dari 1 tim meliputi Fadila Natasyah, Dwi Ria Latifa, Tegar Adi Prayuga,Elizabeth Juliana Deran, Andriany Purnaningrum, dan Tasimah Fitriyanti.

Kegiatan PKL Gizi Olahraga ini diselenggarakan di Kota Semarang tepatnya di Sekolah Sepak Bola(SSB) Terang Bangsa, salah satu SSB ternama di Kota Semarang.

Kegiatan PKL bermaksud untuk mewujudkan pemenuhan gizi pada atlet melalui penyuluhan, edukasi,dan konseling gizi untuk meningkatkan performa atlet.

BACA JUGA:Asuhan Gizi oleh Mahasiswa PKL Gizi Olahraga UNNES kepada Atlet Bola Voli di PBV GOVITA SEMARANG

Kegiatan edukasi dan konseling gizi diikuti oleh 12 atlet sepak bola yang berusia 15-17 tahun. Masing-masing mahasiswa melakukan edukasi dan konseling gizi kepada 2 orang atlet.

Sedangkan kegiatan penyuluhan melibatkan 21 atlet sepak bola yang berusia 15-17 tahun.

Kristiawan sebagai pembimbing lapangan SSB Terang Bangsa mengungkapkan bahwa latihan atlet sepak bola di SSB Terang Bangsa dilakukan 4 kali dalam seminggu yaitu Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan durasi setiap latihan berkisar 120 menit.

Selama pelaksanaan PKL Gizi Olahraga, rangkaian kegiatan pendampingan gizi meliputi assessment, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi.

BACA JUGA:Kesatun Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia dan Kumpulan Mahasiswa Cipayung Mendesak Pemerintah Kabupaten Cirebon

Tahap assesment meliputi wawancara kepada atlet,observasi lapangan, dan pengukuran antropometri. Selanjutnya dilakukan penentuan diagnosis gizi berdasarkan data assessment yang telah dilakukan.

Kemudian dilaksanakan intervensi kepada masing-masing atlet berdasarkan diagnosis gizi yang ditetapkan, dimana intervensi tersebut berupa edukasi dan konseling gizi.

Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah konseling gizi individu.

Dalam sesi tersebut, para mahasiswa memberikan rekomendasi gizi personal yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan, berat badan, dan permasalahan gizi yang dialami masing-masing atlet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: