Kuningan Diguyur Hujan dan Mati Lampu, Tembok Sekolah Runtuh, Air Bah Masuk Rumah Warga

Kuningan Diguyur Hujan dan Mati Lampu, Tembok Sekolah Runtuh, Air Bah Masuk Rumah Warga

Kabupaten Kuningan dilanda banjir karena hujan deras pada Kamis malam, 23, Mei 2024 termasuk di Jalan Raya Cigadung, Kecamatan Cigugur. -Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Hujan dengan intensitas tinggi sekitar 5 jam, membuat beberapa titik jalan raya di Kabupaten Kuningan terendam banjir.

Seperti di Jalan Raya Cigadung, Kecamatan Cigugur, di mana air hujan masuk ke permukiman warga, Kamis malam, 23, Mei 2024.

Selain merendam beberapa rumah, terjangan air bah dari pesawahan dan jalan raya membuat tembok pembatas SDN 1 Cigadung roboh.

Tak hanya itu, robohnya benteng sepanjang kurang lebih 80 meter itu, nyaris meruntuhkan 2 bangunan yang terdiri dari Kantin dan dapur sekolah.

BACA JUGA:Meski Juara Piala FA 2024, Erik Ten Hag Belum Tentu Dipertahankan Manchester United

Kepala Sekolah SDN 1 Cigadung, Tarsinah menjelaskan, kepada radarkuningan.com, hujan turun sekitar pukul 17.00 WIB sampai malam. Terjangan air dari jalan raya di depan sekolah, tak terbendung, meskipun sudah ada trotoar setinggi 20 centimeter.

Kemudian, air masuk ke pemukiman dan area sekolah sampai akhirnya meruntuhkan tembok pembatas bangunan ke lapang sepak bola setinggi 3,5 meter.

"Sepengetahuan saya, hujan semalaman, air deras dari arah depan masuk kesini. Tembok roboh, kantin dan dapur sekolah juga terimba," jelasnya singkat.

Sementara itu, beberapa warga sekitar, menyebut. Saat hujan deras turun, aliran listrik ikut padam, sehingga warga sibuk menyelamatkan air yang masuk kedalam rumah, dengan penerangan seadanya.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Terpopuler di Majalengka, yang Menarik Untuk Dikunjungi! No. 3 Wisata Terbaru dan Lagi Viral

"Hujan dari Maghrib, ati lampu juga sampai tengah malam. Air masuk ke rumah juga," ungkap Nia, pedagang kantin.

Saat kejadian, hanya ada seorang penjaga sekolah yang setiap hari berjaga di sekolah. Namun, kurangnya penerangan dan derasnya hujan, ia hanya menyelamatkan diri khawatir terjadi hal yang tak diinginkan.

"Awal mula diketahui penjaga sekolah, Eman Roheman yang sedang berjaga di lokasi bersama seorang temannya. Diperkirakan, Tembok runtuh sekitar jam 22.00 malam," katanya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: