Yanuar Prihatin Jadi Bakal Calon Bupati Kuningan Pertama yang Dapat Rekomendasi Partai

Yanuar Prihatin Jadi Bakal Calon Bupati Kuningan Pertama yang Dapat Rekomendasi Partai

Ketua Desk Pilkada DPP PKB Kabupaten Kuningan, Abdul Halim Iskandar.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

BACA JUGA:Kisah Pilu Rachmat Irianto Pilih Hengkang dari Persebaya, Kini Siap Mengukir Sejarah di Persib

"Memang tugas kita kan, di berikan mandat oleh DPP, oleh Ketua Umum, mudahan dengan komunikasi ini bisa terjalin kesefahaman, poin tujuan yang sama."

"Memahami kondisi Kuningan, yang terpenting memungkinkan juga untuk berkolaborasi membangun Kuningan yang tentunya didahului dengan kemenangan pilkada," ungkapnya.

Sebagai calon Bupati Kuningan pertama yang muncul di Pilkada 2024 mendatang, Yanuar masih memilah dan memilih dengan siapa dirinya disandingkan.

Terpenting, tambahnya, siapapun calon wakilnya nanti, harus memiliki visi misi dan pemahaman yang searah dal membangun Kuningan.

BACA JUGA:Cukup Pakai Pembersih Lantai? Ini 5 Bahan yang Dapat Mengusir Ular Dari Rumah

Terlebih, menurutnya, problem yang ada di Kuningan memang tidak hanya dari satu sudut pandang.

"Kriteria wakil yang diharapkan, sederhana saja pertama kan satu visi misi, kedua punya pandangan yang sama tentang bagaimana mengatasi kerumitan yang terjadi di Kabupaten Kuningan."

"Kita kan tau sendiri problemnya kan ga satu sudut pandang. Anggaran, sosial, kemiskinan, pengangguran, lemahnya upaya peningkatan ekonomi UMKM mikro, tata aturan soal pasar tradisional."

"Belum lagi kalau ngomong lebih detail lagi ada soal parkir, soal ojek online, ah macem macem harus kita benahi. Tapi kan itu harus satu satu harus kita urut," jelasnya.

BACA JUGA:Ada Semut Dimana-mana? Ini 3 Solusi Cara Mengusir Semut dengan Bahan Dapur dan Rumahan!

Disinggung mengenai komunikasi dengan partai lain, ia menjawab simple dan menegaskan hampir semua partai sudah berkomunikasi dan dikunjungi.

Namun, sebagai ajang pembuktian bahwa dirinya mengikuti aturan berlaku, pihaknya tetap menjalankan kelengkapan proses administrasi. Lantaran, keterbukaan politik tidak bisa dibicarakan di elakang layar.

"Tapi tentu saja kan, pembuktian seorang calon itu kan adalah soal administrasi. Kenapa, karena administrasi itu kan harus ikuti aturan yang ada di masing masing partai itu kan."

"Karena saya berpendapat, politik itu harus terbuka, jangan sampai dibicarakan dibelakang layar. Publik juga kan harus bisa mengakses informasinya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: