Beginilah Arti Desa Sempora dan Menurut Sejarah Terbentuknya Desa Sampora, Ternyata Wilayahnya Strategis!

RADARKUNINGAN.COM- Kuningan termasuk kedalam wilayah Jawa Barat dengan suasana alam yang memikat, menjadikan potensi wisata alam memukau dan tidak hewan banyk wisatawan berkunjung.

Wilayahnya cukup luas, salah satu Desa Sampora memiliki tempat yang strategis santara kuningan dan Cirebon, sehingga penduduknya banyakan orang pendatang.

Terdapat nama Desa Sampora yang beragam maknanya, seperti 'lembur Sampeuran' artinya banyak penduduk pendatang bermukim sampai dengan berkeluarga dan menetap di Desa Sampora. 

Selain itu kata Sampora diambil dari 'Sampeu Ngora' menggambarkan pada waktu penjajahan Jepang terjadi kelaparan, dan wilayah ini ditanami ketela pohon muda, menjadikan bahan makanan pokok pengganti nasi pada masa penjajahan. 

BACA JUGA:Berikut Ini 5 Makanan Kucing Murah dan Bernutrisi, Nomor 1 Me-o Cat Food Tuna Adult Cuma 58 Ribu 1,2 Kg

Dan dari ungkapan sejarah, Sampora diambil dari  kata 'Sampeureun Jalma Ngora' arti tempat berkumpulnya anak muda ketika waktu pementasan hiburan kesenian Sunda.

Berikut Ini Wilayah Desa Sampora

1. Sebelah utara, berbatasan dengan Desa Silebu dan Desa Halimpu (Cirebon)
2. Pada sebelah selatan berbatasan dengan Desa Caraca.
3. Arah Barat terdapat Desa Kaliaren
4. Dan pada area Timur berbatasan dengan Desa Wanayasa (Cirebon).

Terdapat luas wilayah 211,210 Ha/2,1 KM2, diketinggian 500 Mdpl beriklim tropis. Secara administrasi Desa Sampora memiliki 28 RT dan 10 RW terbagi 5 Dusun, yaitu Dusun Manis, Dusun Pon, Dusun Wage, Dusun Pahing dan Dusun Kliwon. 

Awal Mula Desa Sempora

Mengutip laman desa-sampora.kuningankab.go.id, asal muala Desa Sempora ini berasal dari kelompok keluarga hidup sebagai petani dan bermukim di daerah sawah, disebut Sampora Lebak.

Tempat ini memiliki jalan yang strategis sehingga banyak pendatang dari luar singgah dan menetap, bahkan berkeluarga di daerah daratan.

BACA JUGA:5 Merk Makan Kucing Murah dan Bernutrisi, No. 1 Cleo Salmon Adult 1.2 kg Cuma Rp. 53.000 Saja!

Dan penduduk yang tinggal di area sawah banyak yang pindah juga di area daratan yang kini disebut sebagai Desa Sempora.

Jadi Tempat Peletakan Senjata Belanda di Masa Penjajahan

Sumber: