Tim Pengabdian Prodi Gizi Unnes Sukses Menyelenggarakan Pelatihan Pengukuran Antropometri pada Kader Posyandu
Tim Pengabdian Prodi Gizi Unnes Sukses Menyelenggarakan Pelatihan Pengukuran Antropometri pada Kader Posyandu --
Tim Pengabdian Prodi Gizi Unnes Sukses Menyelenggarakan Pelatihan Pengukuran Antropometri pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran.
RADARKUNINGAN.COM - Rabu, 26 Juni 2024, tim pengabdian yang berasal dari Program Studi Gizi UNNES melaksanakan pelatihan kepada sejumlah kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sekaran.
Pelatihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu mengenai pengukuran antropometri dan penilaian status gizi balita.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di posyandu, yang berperan penting dalam mengawasi pertumbuhan anak.
Pelatihan ini dilaksanakan tim pengabdian yang diketuai oleh Dr. dr. Intan Zainafree, MH. Kes. bekerja sama dengan program studi gizi.
BACA JUGA:Simak Serunya, Edukasi “Gizi Seimbang” pada Atlet Bola Voli VOKAN Semarang
Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Program Studi Gizi UNNES Ibu Mardiana, S.K.M., M. Si. beserta staf pengajar Program Studi Gizi UNNES Ibu Farida Dwi Rokhmah, S.Gz., M. Gz. dan Ibu Safira Chairani Dimarti, S.Si., M.Biomed.
Pelatihan ini juga didukung oleh 5 mahasiswa Program Studi Gizi UNNES semester 6 yaitu Rania Salma, Gracia Dara, Safna Afifa, Alfi Mumtazul, dan Zakiah Nur.
Kader memiliki tugas yang penting dalam kegiatan posyandu yang meliputi pengukuran antropometri dan pengisian KMS.
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang bayi meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan medline.
BACA JUGA:Asuhan Gizi oleh Mahasiswa PKL Gizi Olahraga UNNES kepada Atlet Bola Voli di PBV GOVITA SEMARANG
Sedangkan, KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu yang berfungsi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dari lahir sampai berusia 5 tahun.
Sebelum dilaksanakan pemaparan materi, kader-kader posyandu diberikan pre-test dengan tujuan mengetahui seberapa jauh pengetahuan kader mengenai pengukuran antropometri pada balita dan bagaimana menilai status gizi balita dengan grafik di Kartu Menuju Sehat (KMS).
Selanjutnya, materi disampaikan menggunakan media powerpoint dan disertai dengan praktik langsung pengukuran antropometri. Kader juga diberi kesempatan untuk melakukan pengukuran antropometri secara langsung.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kader posyandu balita wilayah kerja Puskesmas Sekaran dalam melakukan pengukuran antropometri dan pengisian KMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: