Pernah Rugikan Timnas Indonesia U-23, Francois Letexier Jadi Wasit Final Euro 2024, Media Inggris Khawatir

Pernah Rugikan Timnas Indonesia U-23, Francois Letexier Jadi Wasit Final Euro 2024, Media Inggris Khawatir

Francois Letexier akan menjadi wasit di Final Euro 2024 dan membuat pertandingan Timnas Indonesia U-23 yang kontroversial menajdi sorotan media Inggris.-Tangkapan Layar-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Wasit kontroversial yang pernah rugikan Timnas Indonesia U-23, Francois Letexier bakal menjadi pengadil lapangan di Final Euro 2024 antara Inggris vs Spanyol.

Dalam pertandingan tersebut, FIFA menunjuk Francois Letexier dari Prancis sebagai wasit utama didampingi Cyril Mugnier dan Mehdi Rahmouni sebagai hakim garis.

EUFA yang menugaskan Francois Letexier mendapatkan sorotan, karena track record wasit tersebut sempat membuat heboh lantaran keputusan kontroversial saat pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23.

Bahkan media Inggris mengungkit pertandingan tersebut dan mengkhawatirkan kepemimpinan Francois Letexier di Final Euro 2024 antara Inggris vs Spanyol.

BACA JUGA:Tercatat Ada 32 Sidang CAS Periode Juli Sampai Oktober, Apakah Benar Salah Satunya Ada Nama Maarten Paes?

Media ternama di Inggris, The Sun bahkan mengungkit mengenai pertandingan playoff Olimpiade 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23 pada Kamis, 9, Mei 2024.

Menurut The Sun, di pertandingan tersebut ada 3 keputusan kontroversial yang menguntungkan Guinea.

Pertama adalah hadiah penalti di babak pertama ketika Witan Sulaeman dianggap melakukan pelanggaran kepada pemain Guinea.

Namun, dari tayangan lambat terlihat bahwa benturan justru terjadi di luar kotak penalti. Bukan di dalam.

BACA JUGA:Masih Jalani Perawatan di Korsel, Erick Thohir Ungkap Kapan Kepulangan Shin Tae-yong: Sebentar Lagi 

Tetapi wasit Francois Letexier tetap bulat dengan keputusannya memberikan hukuman penalti yang membuat Guinea U-23 unggul dengan skor 1-0 lewat sepakan Ilaix Moriba.

Kedua adalah keputusan penalti yang menghukum pelanggaran Alfeandra Dewangga di babak kedua.

Pemain yang baru masuk tersebut dianggap melakukan tackle keras di dalam kotak penalti.

Padahal setelah dilihat di tayangan lambat, ternyata itu ada tackle bersih yang seharusnya tidak menjadi pelanggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: