Strategi Kotoran Singa dan Harimau Berhasil, 2 Hari Macan Tutul Tak Muncul di Gunungmanik

Strategi Kotoran Singa dan Harimau Berhasil, 2 Hari Macan Tutul Tak Muncul di Gunungmanik

Penggunaan kotoran singa dan harimau berhasil membuat macan tutul jawa tidak mendekat ke Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Penanganan macan tutul turun gunung ke area pemukiman di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, mulai menampakan hasil.

Setelah sejumlah strategi dalam upaya menangani satwa dilindungi untuk tidak terlalu dekat ke pemukiman, kehidupan masyarakat mulai kembali normal.

Setidaknya 2 hari terakhir macan tutul tersebut tidak muncul di sekitar permukiman. Bahkan sudah tidak terpantau camera trap.

Kepala Desa Gunungmanik, Juhari Haryanto menuturkan, tim gabungan mencoba mengusir dengan menebar kotoran singa dan harimau.

BACA JUGA:Spesifikasi Gahar! Ini Dia 5 Tablet Pengganti Leptop, Bisa Untuk Desainer dan Officer! Bekerja Lebih Fleksibel

Adanya kotoran itu, membuat macan tutul merasa ada predator puncak yakni harimau dan singa.

Sehingga petang ini tanggal 17 Juli 2024, macan tutul jawa (panthera pardus melas) sudah tidak nampak lagi turun ke jalan raya maupun area pemukiman.

"Alhamdulillah, setelah ditebar kotoran singa dan harimau di beberapa titik, macan tutul tidak terlihat mendekat lagi, dua harian Om, Alhamdulillah," kata Juhari, kepada radarkuningan.com.

Dikatakannya, bilamana memungkinkan, dirinya akan berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mencoba menambah atau memindahkan titik penyimpanan kotoran.

BACA JUGA:Menpora Optimis Maarten Paes Bisa Bermain di Kualifikasi September Mendatang, Yuk Cek Jadwal CAS Terbaru

Supaya pengusiran agar macan tutul jawa itu, lebih efektif dan benar-benar menjauh dari pemukiman.

Kemudian dipastikan sudah kembali ke habitat aslinya yakni di dalam hutan di sekitar Desa Gunungmanik.

"Alhamdulillah, 2 hari tidak muncul mendekat lagi. Semoga terus menjauh kembali ke hutan," katanya.

Juhari mengungkapkan, untuk sementara ini anak sekolah yang berangkat sekolah, diantar orangtuanya dengan kendaraan masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: