Fenomena Macan Tutul Turun Gunung, Ingatkan Ekosistem dan Rantai Makanan di Dalam Hutan

Fenomena Macan Tutul Turun Gunung, Ingatkan Ekosistem dan Rantai Makanan di Dalam Hutan

Sekertaris Gema Hejo Jawa Barat, Nanang Subarnas.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Fenomena macan tutul turun gunung di Kabupaten Kuningan, mengundang perhatian para pemerhati lingkungan.

Pandangan muncul dari Kelompok atau komunitas peduli lingkungan dan hutan yakni Gerakan Masyarakat Jawa Barat Hejo (Gema Jabar Hejo).

Lembaga Swadaya Masyarakat yang terdapat di 6 Kabupaten/ Kota di Jabar, berpusat di Bandung Barat ini memang sering memprakarsai kegiatan penghijauan maupun konservasi alam.

Terutama didaerah Kabupaten Kuningan Selatan dan Timur. Ketua Gema Jabar Hejo, Ali M Nur melalui Sekertaris, Nanang Subarnas menyampaikan, pentingnya melihat ekosistem dan rantai makanan di lokasi tersebut.

BACA JUGA:3 iPad Pilihan Gamer Berkapasitas Tinggi dan Perangkat Mobile Mempuni! PUBG Mobile Tanpa Lag

"Bukan kami menanggapi, karena kan itu sudah ada kewenangannya. Namun, sebagai komunitas yang berkaitan dengan penghijauan maupun konservasi, kami tentunya berharap kebaikan semua pihak, baik masyarakat maupun keberadaan satwa Macan Tutul yang kini terancam punah," kata Nanang, kepada radarkuningan.com, Senin, 15 Juli 2024.

Alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, melihat fenomena yang jadi sorotan saat ini, pihaknya berpendapat karena adanya persoalan ekosistem maupun rantai makanan yang terputus.

"Di sini hanya berdasarkan pengalaman yang kita dapatkan ya. Terutama tentang batas batas hutan yang ada di batas pemukiman itu."

"Mungkin ada beberapa hal di luar tekhnis yang ada di hutan sana ya, kebanyakan beberapa fenomena serupa dikarenakan berkurangnya stok pakan dari hewan tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:Benarkah Maarten Paes Sudah Pasti Tidak Berlaga? Update Kasus Maarten Paes dari PSSI, 'Sudah Ada Tim Legal'

Dikatakannya, tak hanya macan tutul jawa, LSM GHJ juga sering mendapat informasi bahwa ada babi hutan atau monyet yang masuk atau mendekati area pemukiman.

Terutama merusak perkebunan sayur sayuran yang atau mungkin memangsa hewan ternak. 

"Mungkin karena diatasnya itu kurang stok pakan mereka," katanya.

Disinggung mengenai ditemukannya bangkai lutung tak jauh ditempat munculnya macan tutul jawa, Nanang menyebut, bisa saja itu memang dimangsa predator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: