Fenomena Macan Tutul Turun Gunung, Ingatkan Ekosistem dan Rantai Makanan di Dalam Hutan

Fenomena Macan Tutul Turun Gunung, Ingatkan Ekosistem dan Rantai Makanan di Dalam Hutan

Sekertaris Gema Hejo Jawa Barat, Nanang Subarnas.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

BACA JUGA:Rektorat UNIKU Beri Penjelasan Soal Mahasiswa yang Datang ke Lokasi Macan Tutul di Gunung Manik

"Ekosistem didalam hutan itu, sekali lagi ya, ini hanya menurut pandangan kami ya, bisajadi keseimbangan ekosistem terganggu yang berakibat salah satu rantai makanan yang hilang atau terputus."

"Satwa yang ada diatas bisa saja mencari makanan ke bawah yang ternyata mendekati area pemukiman," katanya lagi.

Mengenai pengalaman dan informasi yang masuk ke lembaganya itu, Nanang mencontohkam ekosistem yang masih terjaga di Gunung Ciremai, meskipun pernah terjadi kebakaran hutan.

"Informasi kalau di Gunung Ciremai memang sering ada kebakaran hutan ya. Tapi sepertinya ekosistem satwa di Ciremai relatif sedikit."

BACA JUGA:Ini Dia 3 Keistimewaan iPad Cocok Untuk Game Playerunknown’s Battlegrounds (PUBG), Berkapasitas Tinggi!

"Kalau di Kuningan selatan, kita dengar justru ada lebih dari 5 ekor macan tutul yang kita tahu," jelasnya.

Tak hanya itu, Nanang kembali mengingatkan fenomena serupa yang berujung viral di beberapa tahun terakhir.

"Beberapa tahun kebelakang juga pernah ada macan tutul mendekat ke pemukiman warga. Bahkan, video macan tutul naik ke pepohonan sempat viral juga kan," jelasnya.

"Intinya kami berharap ke pemerintah daerah dengan adanya fenomena satwa liar turun gunung, terutama seperti macan Tutul yang hampir punah, menjadi pegangan agar terhindar dari pemburu tak bertanggungjawab merapat ke lokasi ditemukannya satwa dilindungi itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: