Tanggal 18 Agustus Merupakan Hari Penentuan Nasib Maarten Paes di Timnas Indonesia, Ada Apa?

Tanggal 18 Agustus Merupakan Hari Penentuan Nasib Maarten Paes di Timnas Indonesia, Ada Apa?

Tanggal 18 Agustus Merupakan Penentuan Nasib Maarten Paes di Timnas Indonesia, Ada Apa?-Foto via Instagram (@maartenpaes)[email protected]

RADARKUNINGAN.COM - Maarten Paes, kiper keturunan Belanda yang telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), masih harus bersabar untuk bisa membela timnas Indonesia.

Meski sudah menjalani sumpah sebagai WNI, ia masih terkendala aturan FIFA terkait naturalisasi dan perpindahan federasi sepak bola dari KNVB (Asosiasi Sepak Bola Belanda) ke PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).

Kendala Aturan FIFA

FIFA menolak permohonan perpindahan federasi Maarten Paes dari KNVB ke PSSI, meski Paes sudah memenuhi syarat menjadi WNI.

Hal ini menghambat proses naturalisasinya dan membuatnya belum bisa memperkuat timnas Indonesia. PSSI tidak tinggal diam dan terus berusaha menyelesaikan masalah ini, salah satunya melalui mediasi di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

BACA JUGA:David da Silva Ingin Pensiun di Persib dengan Segudang Prestasinya Demi Supporter Pangeran Biru

Mediasi dan Sidang FIFA

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, memastikan bahwa sidang terkait status Maarten Paes akan digelar oleh FIFA, bukan CAS.

Sidang ini dijadwalkan pada 15 Agustus 2024, dengan hasil yang diharapkan diumumkan pada 18 Agustus 2024.

Menurut pengamat sepak bola Ronny Pangemanan, FIFA masih memiliki kendali penuh atas kasus ini.

Masalah hukum yang dihadapi Paes, penjaga gawang FC Dallas, muncul karena FIFA menolak perpindahan federasinya dari KNVB ke PSSI.

Penolakan ini terjadi meskipun Paes sudah resmi menjadi WNI, sehingga menghambat proses naturalisasinya.

BACA JUGA:Tidak Sampai ke CAS, Nasib Maarten Paes akan Segera Ditentukan FIFA, Sidang Digelar Tanggal 15 Agustus 2024

Harapan PSSI dan Langkah Selanjutnya

PSSI terus berusaha menyelesaikan masalah ini dan mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke CAS jika FIFA kembali menolak permohonan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: