Setelah Maarten Paes, PSSI Ungkap Ingin Tambah Pemain Diaspora Lagi, Mauro Zijlstra Udah Fix?

RADARKUNINGAN.COM - Setelah Maarten Paes sudah resmi bergabung bersama Timnas Indonesia pada tanggal 18 Agustus kemarin, tepatnya setelah hari kemerdekaan Indonesia.

Ternyata PSSI masih ingin mendatangkan kejutan lainnya untuk memperkuat performa Timnas Senior di Kualifikasi Piala Dunia Putaran Tiga nanti.

Karena beberapa waktu lalu, Exco PSSI yakni Arya Sinulingga mengatakan bahwa mereka sudah kemasukan berkas dari beberapa pemain diaspora.

Namun, pemain tersebut sayangnya masih belum dibocorkan siapa identitasnya, satu hal yang pasti kedua pemain tersebut berposisi Gelandang dan juga Bek/Bertahan.

BACA JUGA:Alasan Maarten Paes Tidak Bisa Hadir Melawan Arab Saudi, di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga

Jawaban PSSI Terkait Pertanyaan: Adakah Pemain Diaspora lain yang Dinaturalisasi?

Kembali dilansir dari video podcast Youtube Arya Sinulingga pada Rabu, 21 Agustus ini, kita akhirnya mendapatkan jawaban terkait pertanyaan dan juga keresahan netizen.

Salah satunya adalah terkait pemain Diaspora lainnya yang akan dinaturalisasi oleh PSSI.

Pak Arya sendiri menjawab bahwa pada dasarnya untuk merekrut pemain Diaspora selevel Eropa untuk bermain di Timnas Indonesia sebenarnya terbilang sangat sulit.

BACA JUGA:Maarten Paes Dirumorkan Absen Lawan Arab Saudi Gegara Belum Registrasi, Manajer Timnas Angkat Bicara 

Beliau juga menegaskan bahwa kesulitan ini juga akan semakin bertambah ketika PSSI ingin merekrut pemain Grade-A layaknya Maarten Paes kemarin.

"Kenapa tidak mudah? Karena biasanya (pemain)Grade-A, merasakan bahwa ia punya kemungkinan(yang lebih pasti), untuk dipanggil oleh Timnas asalnya sendiri," ungkap Arya Sinulingga.

"Mereka dihadapkan oleh 2 pilihan, apakah siap mengambil Indonesia, atau bermain di Timnas Eropa yang levelnya jauh diatas Indonesia," tambahnya.

Dimana ia juga menggambarkan peluang mereka untuk bermain di Piala Dunia bersama Timnas Eropa seperti Belanda, Belgia, Inggris, atau Itali, tentunya jauh lebih pasti daripada dengan Indonesia.

Sumber: