Ternyata ini Alasan Pemain Keturunan yang Masih Ragu Membela Timnas Indonesia

Ternyata ini Alasan Pemain Keturunan yang Masih Ragu Membela Timnas Indonesia

Pemain Timnas Indonesia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 -tangkapan layar instagram (@timnasindonesia)- radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COMPemain keturunan masih banyak yang ragu bahkan menolak untuk membela timnas Indonesia. Simak untuk mengetahui alasannya.

Timnas Indonesia sedang menunjukkan performanya di kancah internasional. Ini terbukti dari kualifikasi piala dunia 2026, Indonesia saat ini berada pada posisi ketiga klasemen sementara grup C. Tepat berada di bawah Jepang di posisi pertama dan Australia di posisi kedua.

Hal tersebut tak lepas dari line up yang dipilih oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

STY, sapaan akrabnya, memilih pemain yang benar-benar memiliki kualitas yang terbaik, mulai dari pemain asli Indonesia hingga para pemain keturunan. 

BACA JUGA:Tampil Moncer Bersama Persik Kediri, Striker Naturalisasi Siap Bela Timnas Indonesia

Pelatih Shin Tae-yong dan Erick Thohir yang sebagai Ketua Umum PSSI, berupaya untuk memanggil sejumlah pemain naturalisasi untuk memperkuat skuad Garuda.

Pemain naturalisasi yang telah dipanggil ialah, Jay Idzes, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Jordi Amat, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dll.

Para pemain keturunan tersebut memiliki performa yang tak diragukan lagi di klub asalnya.

PSSI pun masih terus mengupayakan mencari pemain keturunan lainnya yang sekiranya bisa untuk membela Timnas Indonesia. 

BACA JUGA:4 Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah, Salah Satunya Skincare

Pemain keturunan sebenarnya banyak yang berkarir di Eropa dan itu mencuri perhatian PSSI untuk mengajaknya agar bisa bergabung dengan timnas Indonesia.

Tetapi upaya ini tidak berjalan mulus.

Pemain keturunan tersebut banyak yang ragu, bahkan menolak tawaran untuk dinaturalisasi dan membela Timnas.

Lantas apa alasan mereka yang ragu bahkan menolak bergabung dengan Timnas Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: