Alami Masa Sulit di Dua Tahun Pertama Pemerintahannya, Kini Raski Baskara Sukses Bawa Paniis Jadi Desa Mandir

Alami Masa Sulit di Dua Tahun Pertama Pemerintahannya, Kini Raski Baskara Sukses Bawa Paniis Jadi Desa Mandir

Kepala Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Raski Baskara sukses membangun desanya hingga meraih status Desa Mandiri. (Agus Panther)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Pelan namun pasti, Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan naik statusnya menjadi Desa Mandiri.

Kenaikan status ini tidak terlepas dari kepiawaian Raski Baskara, selaku Kepala Desa Paniis dalam membangun desanya.

Selama lima tahun sejak 2020 hingga 2024, berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi dan dilakukan Raski Baskara, Kepala Desa Paniis.

Buah kerja keras yang pantang menyerah kini menampakan hasil yang gemilang. Kades Raski berhasil melesat dengan program unggulannya yang konsisten dilakukan sejak awal kepemimpinannya. Dukungan dari mayoritas warga Paniis membuat program unggulannya tak menemui kendala.

BACA JUGA:Bermain 10 Menit, Pelatih True Bangkok United Ultimatum Pratama Arhan

BACA JUGA:Awas Penipuan Berkedok Makan Bergizi Gratis, Posisi Ini yang Ditawarkan

BACA JUGA:Prediksi Starting XI Timnas Indonesia Dibawah Patrick Kluivert dengan Formasi Andalan 4-3-3

Ya, meski begitu, perjalanan karis sang Kepala Desa Raski Baskara dalam memimpin Desa Paniis, tak semulus yang dibayangkan banyak orang.

Pria yang berlatar belakang pemborong itu pernah mengalami masa-masa sulit diawal masa pemerintahannya yakni antara tahun 2020 dan 2021. Bahkan di dua tahun pertama tersebut, pembangunan di desanya todak berjalan optimal lantaran ada anggaran yang hilang di tahun 2020 dan 2021.

Raski mengaku, tahun 2020 dan 2021 adalah masa terkelam dalam pemerintahnnya meski tetap bisa menjalankan program pembangunan. Ini disebabkan pihaknya kehilangan anggaran yang tidak sedikit. Untuk tahun 2020 mencapai Rp337.400.000.

“Anggaran yang tidak jelas/hilang jumlahnya mencapai Rp337.400.000. didalamnya ada dana non bujeter sebesar Rp120 juta. Kemudian di tahun berikutnya atau 2021, anggaran yang tidak jelas atau hilang sebesar Rp235 juta,” terang Raski Baskara, Rabu 15 Januari 2025.

BACA JUGA:Patrick Kluivert Sebut Pemain Lokal Adalah Jantung Timnas Indonesia, Ternyata Ini Alasannya

BACA JUGA:Patrick Kluivert Ajak Ketemu 17 Klub Liga 1 Indonesia, Ini yang Dibicarakan

BACA JUGA:Waspada! Penipuan Berkedok Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: