Ketupat Winduhaji Keteteran Pesanan, Minta Perhatian dari Pemerintah

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Jelang Lebaran 2025, pembuat urung atau anyaman ketupat dari daun kelapa di Kelurahan Winduhaji, keteteran karena pesanan menumpuk.

Menjelang hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, pengrajin urung ketupat di kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan mulai kebanjiran pesanan. 

Saking banyaknya pesanan, mereka harus menganyam urung ketupat siang dan malam agar target bisa terpenuhi.

Eli, salah seorang pengrajin yang berhasil ditemui wartawan, memperlihatkan tumpukan urung ketupat siap jual yang memenuhi segala penjuru rumah. 

BACA JUGA:Niat Bawa Mobil ke Tempat Servis, Malah Terjun ke Sawah

BACA JUGA:Lihat Tumpukan Sampah di Halaman Kantor Desa saat Sidak, Wabup Tuti Tegur Kepala Desa Kramatmulya

Padahal, proses menganyam urung ketupat hanya dilakukan oleh dua orang lansia.

Dalam sehari, mereka berdua mampu menghasilkan sedikitnya 500 urung ketupat dengan upah yang diterima Rp2.500 rupiah per 10 urung ketupat.

"Saya mah hanya bikin urungnya saja, sehari tuh bisa bikin 500 urung, dikerjain berdua ini di rumah," ungkap salah seorang pembuat urung ketupat.

Dikatakan Eli, pesanan menjelang lebaran selalu membeludak. Saking banyaknya, mereka berdua rela menganyam daun kelapa untuk dijadikan urung ketupat siang dan malam.

BACA JUGA:Hadiah Tembus Rp7 Juta, Panitia Piala Pasiragung Undang 62 Klub Voli dari Ciayumajakuning dan Brebes

BACA JUGA:Gaji 14 dan TPP 14 ASN Kuningan Cair, Dicicil Selama 12 Bulan

"Sekarang banyak pisan, suka ngelembur habis taraweh, kadang engga tidur sampai sahur, soalnya banyak terus. Seminggu mau lebaran tuh udah banyak," kata Eli.

Eli tidak hanya membuat urung ketupat menjelang lebaran saja, untuk hari-hari biasa, dirinya tetap menyediakan bungkus beras yang bakal direbus tersebut.

Sumber: