KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - Sebanyak 752 koperasi, tercatat di Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan.
Dari 752 koperasi itu, sekitar 491 koperasi atau 65 persen diantaranya masuk dalam kategori koperasi aktif, dan sisanya atau 261 koperasi, tidak aktif.
Hal tersebut disampaikan Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan Uu Kusmana saat kegiatan peringatan Hari Koperasi ke-75 di Buper Hulu Dayeuh Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan.
Uu mengatakan, menjadi tugas Diskopdagperin untuk melakukan pembinaan dan pembenahan agar koperasi-koperasi di Kabupaten Kuningan dapat tumbuh sejajar dengan badan usaha lain, memiliki sensitifitas tinggi dalam pengembangan usaha dan diminati oleh generasi muda.
BACA JUGA:Penanggulangan Bencana Kebakaran, PGRI Bakal Dilatih jadi 'Petugas' Damkar
Menurut Uu, keterbatasan ketersediaan akses koperasi terhadap sumber daya produktif seperti permodalan, teknologi, informasi dan pasar menjadi faktor penghambat koperasi bisa berkembang.
"Sebagai gambaran, dari keseluruhan 752 koperasi di Kabupaten Kuningan jumlah keragaman kesehatan koperasi tahun 2022 dengan kategori sehat adalah 24 persen, cukup sehat 65 persen dan dalam pengawasan 9,4 persen," papar Uu.
Atas kondisi ini, menjadi bahan evaluasi Dinkopdagperin untuk bisa mengatasi masalah tersebut.
Disebutkan Uu, pihaknya akan berupaya keras mengambil langkah-langkah kebijakan yang strategis dalam upaya mendukung kemajuan koperasi di Kabupaten Kuningan bisa berkembang hingga sejajar dengan badan usaha lain.
BACA JUGA:Direktur Perumda AU Kuningan Periode 2022-2027, Resmi Dilantik
"Melalui semangat Hari Koperasi ke-75 diharapkan dapat mengembalikan orientasi pembangunan ekonomi dengan pengaruh utama koperasi sebagai badan usaha yang mewadahi aktivitas ekonomi masyarakat," kata Uu.
Untuk mendukung upaya tersebut, menurut Uu dibutuhkan kerja sama dan sinergi kuat di antara dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM di Kabupaten, lintas instansi terkait, gerakan koperasi, pelaku UMKM, kalangan akademisi dan tentunya masyarakat Kabupaten Kuningan.
"Demi terwujudnya koperasi yang mampu menjadi agregator dan akselerator usaha UMKM anggota, semakin keren, lebih profesional dan terus dimodernisasi," papar Uu.
Kepala Bidang Koperasi Diskopdagperin Nono Supriatna menambahkan, koperasi diharapkan bangkit dan pulih bersama dalam menghadapi tantangan baik pandemi, ekonomi, maupun krisis pangan yang saat ini menjadi ancaman global.
BACA JUGA:Airlangga: Tahun Baru Islam, Optimisme Baru Umat Bangkit Setelah Pandemi