RADARKUNINGAN.COM - Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang menetapkan status tanggap darurat pasca bencana alam gempa bumi selama 7 hari. Dimulai pada 1 Junuari dan berakhir 7 Januari 2023.
Apakah selama tanggap darurat, warga harus tinggal di luar rumah? Belum ada penjelasan soal hal tersebut. Hanya masyarakat yang berada di Sumedang Kota sudah diimbau untuk tinggal di luar rumah.
Tanggap darurat itu ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang menyusul terjadinya gampa bumi dengan kekuatan 4,8 magnitudo. Gempa itu terjadi pada 31 Desember 2023, pukul 20.34 WIB.
Selain itu, tanggap darurat tersebut juga untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan yang masih terjadi.
BACA JUGA:Sampai 7 Januari, Warga Sumedang Kota Diminta Tinggal di Luar Rumah, Waspadai Gempa Susulan
Setelah gempa menjelang pergantian tahun itu, juga terjadi sekali gempa susulan dengan kekuatan 4,4 magnitudo. Gempa itu terjadi pada 1 Januari 2024, pukul 20.46:
"Kami sudah menetapkan Kabupaten Sumedang dalam keadaan tanggap darurat bencana dan ini akan memudahkan untuk penanganan," kata Herman Suryaman, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Senin, 1 Januari 2023.
Pemberlakuan status tanggap darurat bencana akibat gempa, jelas Herman, dilakukan selama 7 hari. Dari tanggal 1 sampai 7 Januari 2024.
Keputusan ini, jelas dia, akan membuat pemerintah daerah lebih memfokuskan terhadap penanganan masyarakat yang terdampak oleh bencana tersebut.
Dia pun mengurai, hingga saat ini tercatat, akibat gempa yang terjadi di Sumedang ini menyebabkan 3 orang terluka ringan. Gempa juga mengakibatkan 248 rumah warga rusak ringan hingga berat.
Walau demikian, dia masih bersyukur, gempa yang berlangsung pada pukul 20.35 WIB menjelang pergantian tahun itu, tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya, masyarakat tetap waspada guna mengurangi risiko terjadinya gempa susulan.
"Kepada warga masyarakat, Kabupaten Sumedang saat ini dalam keadaan aman dan terkendali, tetapi mohon untuk waspada. Karena dalam waktu yang bersamaan kita pun dihadapkan dengan potensi bencana banjir dan longsor," kata dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk dukungan operasional.