Kisah Tragis Kuwu Pertama Desa Cilimus, Jasad Dimutilasi jadi 3 Bagian, Dikuburkan di 3 Tempat Berbeda

Senin 15-01-2024,07:08 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Peristiwa terbunuhnya Ki Sacawana tersebut terjadi pada tahun 1880. Saat itu sosok bergelar Ratu Ngadek Piambek itu genap berusia 69 tahun.

Setelah terbunuh, jasad Ki Sacawana dimutilasi dengan keris putih luk-8 di atas ”anjang-anjang” tanaman labu siam. Hal itu untuk menghindari jasad pemilik Ajian Rawe Rontek tersebut menyentuh tanah.

BACA JUGA:Apakah Kucing Boleh Makan Pedas? Ternyata Ini Efek Rasa Pedas pada Anabul!

Jasad Ki Sacawana yang sudah terpotong menjadi 3 bagian itu dikuburkan di tempat yang terpisah jauh. Bagian kepala dikuburkan di perbukitan di Desa Panawuan.

Bagian dada dan perut dikuburkan di Desa Cilimus, tepatnya di Dusun Kalungluwuk. Sementara bagian kaki dikuburkan di Desa Sindangkasih Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon. Namun hingga kini belum diketahui tempatnya. 

Itulah kisah perjuangan Ki Sacawana. Sosok bernama asli Pangeran Adiredja Martakusumah, pendiri Desa Cilimus. Seorang tokoh bergelar Ratu Ngadek Piambek dan pemilik Ajian Rawe Rontek, bernasib tragis. Tewas terbunuh dan dimutilasi. (*)

Kategori :