Ciawilor, Desanya Para Kolot, dari Buyut Mataram hingga Cerita Kuda Putih yang Ada Jejak Sejarahnya

Senin 15-01-2024,11:30 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Yuda Sanjaya

Latar belakang pemberian nama Desa Ciawilor menurut sejarah, bermula dari wilayah Ciawigebang di bawah kekuasaan Sultan Muda Gebang, bernama Pangeran Sutajaya Upas. 

Adipati Gebang memerintahkan agar Desa Aris dipecah menjadi dua bagian. Untuk nama desa diambil dari bahasa wewengkon Jawa yaitu Ciawigebang dan Ciawilor. 

Selain itu juga di wilayah Kecamatan Ciawigebang, tepatnya di Desa Muncangela tumbuh pohon gebang. Untuk memberi nama tersebut tidak Ciawikaler atau Ciawikidul. 

Tetapi yang di sebelah selatan diberi nama Ciawigebang. Karena ada pohon gebang di desa itu. Bahkan sekarang lambang Kecamatan Ciawigebang adalah pohon gebang juga.

BACA JUGA:Makhluk Ghaib Penunggu Pohon Beringin Karet di Alun-alun Cilimus, Ternyata Sosok Wanita Cantik

Desa Ciawilor setelah dipecah yang semulanya Desa Aris merupakan pusat pemerintahan. Hal ini karena para tokoh dan yang memegang kekuasaan berada di  Desa Ciawilor.

Di antaranya adalah Kuwu Aris adalah kepala Desa Ciawilor yang tadinya berasal dari Desa Aris dipecah menjadi Desa Ciawigebang dan Desa Ciawilor.

Kemudian Buyut Sumakti, adalah seorang yang sangat berpengaruh di desa itu. Dia soak dari Keraton Mataram. Yang membawa misi agama Islam dan menjadi panutan.

Tempat tinggal dan dia dimakamkan di Desa Ciawilor. Tepatnya di pemakaman umum Munjul.

BACA JUGA:Isu Viral Belatung di Mie Gacoan, Polres Cirebon Kota Cek Lokasi, Diperkirakan Berasal dari Cabai

Ada lagi Buyut Rurah. Dia seorang pemuka atau tokoh yang pemakamannya berada di Desa Ciawilor.

Buyut Astrewangsi adalah seorang tokoh di Desa. Pada waktu itu dia memiliki seekor kuda kesayanga. Namanya kuda putih. 

Sampai sekarang selanya atau pakaian kuda masih berada di warga kampung Babakan Desa Ciawilor. Begitu juga kuburan Buyut Astrewangsi ada di Babakan Ciawilor.

Buyut Astreyuda adalah seorang tokoh desa. Pemakamannya beradaada di Pasir Kondang Ciawilor. Kemudian Demang Wirengrana, seorang mantan wedana pemakamannya di Depok Ciawilor.

BACA JUGA:Lezat dan Bergizi Tinggi! Ini Dia 3 Cara Membuat Makanan Kucing Sendiri di Rumah Berbahan Dasar Ikan dan Ayam

Yang lainya ada Embah Erat, seorang yang berasal dari Kasultanan Cirebon. Dia datang ke tempat itu karena mendengar bahwa daerah Kuningan timur ada yang menguasai.

Kategori :