Artinya, pada saat itu, masyarakat sudah mengenal logam dan membuat perhiasan serta melakukan perdagangan atau pertukaran.
"Masyarakatnya berarti sudah makmur, bisa memobilisasi masa dan memberi makan. Kemudian berterima kasih kepada sang pencipta," tuturnya.
Sebagai informasi, Gunung Padang merupakan sebuah bukit dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Kemudian di bagian bawah terdapat sungai.
Bila dibandingkan dengan bukitnya, penggalian yang telah dilakukan yakni hanya 10 meter tentu sangat kecil untuk mengungkap keseluruhan misteri.
BACA JUGA:Keren! Ini 4 Nama Artis Asal Majalengka, yang Ternyata Mantan Member JKT48
Tetapi ini adalah eskavasi terdalam yang pernah dilakukan tim peneliti. Di kedalaman tersebut, memang hanya terdapat tanah. Tetapi di bawahnya ditemukan batu bulat.
Temuan batu bulat itu, lazimnya ditemukan di aliran sungai. Kemungkinannya sengaja dibawa oleh orang di masa lalu, entah untuk dibuat apa.
"Materialnya alami, ketika ditaruh di situ berarti ada campur tangan manusia," jelasnya.
Sementara ahli geologi sudah membuat hasil pencitraan sampai kedalaman 100 meter dan mengebor dengan kedalaman 30 meter.
BACA JUGA:Inilah 10 Hewan yang Sudah Dijamin Masuk Surga Menurut Islam, Apakah Kucing Peliharaan Termasuk?
Artinya bila riset diteruskan, akan banyak mendapatkan temuan menarik. Apalagi terdapat sungai di bagian utara dan selatan yang ternyata bermuara ke Pelabuhan Ratu.
Saat ditelusuri sepanjang jalan di sungai tersebut, ternyata ditemukan banyak situs sejenis. Bentunya sama punden berundak tetapi lebih kecil.
Kemudian dari penelusuran aliran sungai itu, ketemu lagi Situs Pangguyangan, Ciarca, dan ada lagi yang belum terpublikasi dan diberi nama Situs Pelabuhan Ratu.
Material situs itu, Terbuat dari batu columnar join dan bila berdiri di atas situs tersebut, hanya 200 meter dari laut.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Kucing Yang Sedang Sedih, Pemilik Kucing Wajib Simak!
"Akhirnya bisa melihat konteks Situs Gunung Padang secara lebih luas. Kemungkinan hasil emas ini, sudah diperdagangkan lewat pesisir selatan Jawa. Konstelasinya sudah global terkait konteks laut dan maritim," paparnya.