Seiring perkembangan masa dan dinamika politik yang silih berganti zaman, bisnis yang kelak akan mengantarkannya hingga kesuksesan tersebut kemudian ia dirikan bersama adiknya, Kian Tie.
BACA JUGA:Pemilik Anabul Wajib Tau! Ini 6 Pertanda Kucing Menyukai Kita, yang Masih Jarang diketahui!
BACA JUGA:5 Tanda Kucing Sedang Sakit Yang Mudah di Kenali, Apa Saja Tandanya?
Ia dan adiknya lantas membeli sebuah perusahaan kecil di Jakarta yang sudah tidak aktif lagi alias perusahaan tidur.
Perusahaan tidur yang baru saja dibelinya itu kemudian diberi nama Astra dengan tambahan kata Internasional menjadi Astra Internasional.
Padahal saat ini, perusahaan tersebut hanya memiliki 4 karyawan dengan kantor yang kecil.
Dari usaha yang bergerak memasarkan minuman ringan, mengekspor hasil bumi, hingga minyak serai, Astra Internasional berkembang menggeluti bisnis otomotif pada tahun 1968, dengan menjadi agen General Motor, yang memasukkan 800 truk Chevrolet ke Indonesia.
BACA JUGA:Gak Khawatir Lagi Meninggalkan Kucing Sendirian saat Kerja, Berikut 7 Tips Aman Meninggalkan Anabul
BACA JUGA:Perilaku Kucing Bisa Dibentuk, Inilah 3 Pendorong Kucing Memiliki Karakter Menyenangkan
Dari sinilah William Soeryadjaya mulai bersentuhan dengan bisnis otomotif. Seiring berjalannya waktu, William dan Astra mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat dengan tidak diperbolehkannya mengimpor truk dalam skala besar.
Sejak saat itu, ia kemudian mengalihkan pandangan ke pasar otomotif Jepang yang belum banyak dimainkan di Indonesia.
Titik balik kehidupan William atau Om Willem terjadi saat mulai menjalin kerjasama dengan Jepang.
Pada bulan Februari 1969, Astra resmi bekerjasama dengan Toyota. Sejak itu, produk kendaraan Jepang Toyota dari mulai truk sampai mobil kian berjamuran di Tanah Air.
BACA JUGA:FUN FACT, 6 Arti Dibalik Posisi Tidur Kucing, Ternyata Tak Sekedar Tidur! Cat Lovers Sudah Tahu?
Perlahan-lahan, Astra juga memasarkan Honda, Isuzu dan Daihatsu. Bersamaan dengan itu kendaraan Jepang semakin banyak di Indonesia.