Juhari mengungkapkan, wilayah Desa Gunung Manik adalah desa terakhir di Kecamatan Ciniru yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.
Area hutan di daerah tersebut relatif masih jarang terjamah manusia dan menjadi habitat bagi beberapa satwa liar seperti macan tutul, kijang dan babi hutan.
Oleh karena itu, warga sebenarnya tidak aneh dengan kemunculan macan tutul. Namun baru kali ini ada kucing besar yang relatif sulit diusir.
"Dusun ini merupakan dusun terakhir di desa paling ujung di Kecamatan Ciniru itu. Jadi memang sering ada macan turun keluar hutan, tapi tidak pernah sedekat ini," katanya.
Selain macan yang muncul di dekat hutan, warga terutama petani juga sering terjadi perjumpaan dengan macan tutul.
Biasanya perjumpaan tersebut tidak sampai mengancam, karena satwa predator tersebut biasanya langsur pergi atau menghindar.
Diinformasikan Kades, setelah kemunculan macan tutul di dekat permukiman warga, sampai pagi bergantian ronda bersama dengan BPBD, Koramil dan Polsek setempat.
Tujuannya adalah menghalau kalau macan tutul kembali datang dan mendekati ke area permukiman.
BACA JUGA:Misteri Sosok Mega dan Mrs X, Nama Baru di Kasus Vina Cirebon, Diungkap Kakak Almarhumah
Terkait dengan rekaman macan tutul di sekitar jalan desa, Juhari membenarkannya.
Menurut dia, kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB sampai bakda maghrib.
Ketika itu, ada warga yang melihat macan tutul dalam perjalanan pulang dari rumah saudara menggunakan sepeda motor.
Tiba-tiba mereka dicegat oleh macan tutul. Lantaran takut, mereka kemudian pergi menjauh sembari berusaha mengusir.
BACA JUGA:TERBARU! Media Vietnam Soroti Skuad Garuda Putri, Ada apa? Netizen: Menyala Timnas Putri!
Namun bukannya takut, macan tutul tersebut malam sempat berkeliling di sekitar motor dan naik ke atas jok.