Harimau Putih dan Kijang Tambal, Erat Kaitannya dengan Masa Lalu Desa Pasawahan

Harimau Putih dan Kijang Tambal, Erat Kaitannya dengan Masa Lalu Desa Pasawahan

Legenda harimau putih dan kijang tambel di Pasawahan, Kuningan. Foto hanya ilustrasi. -Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Makanan Kucing Kampung Mudah Ditemukan di Rumah, Sehat dan Bergizi!

Kemudian masuk pengaruh Agama Hindu. Agama ini menganut Tri Murti atau Tiga Dewa. Dewa Brahma sebagai pencipta alam. Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam. Dewa Syiwa sebagai perusak alam.

Setelah itu juga percaya dengan Agama Budha. Agama ini mengajarkan agar masyarakat berkelakuan baik, jujur dan soleh. Tujuannya agar bisa masuk Nirwana atau Surga.

Pada abad ke-15, tepatnya pada 1447 M, Resi Dudamaya bertapa di Batu Panggarangan Blok Panjakroma. Dia bersemedi ingin memiliki Ajian Jayasempurna.

Dari Dukuh Pasabinan ke tempat bertapa kira-kira 5 Km ke arah selatan. Ki Resi baru usai dari bertapa merasa ada perubahan dalam dirinya.

BACA JUGA:Catlovers Harus Hati-hati! 7 Penyakit Kucing Ini Ternyata Bisa Menular Ke Manusia

Sepertinya apa yang diinginkanya dikabulkan oleh Yang Widi. Dia memang berkeinginan mempunyai keturunan.

Tiba-tiba muncul dua orang wanita cantik. Kedua wanuta itu minta diperisteri oleh Ki Resi. Resi Dudamaya pun menyetujuinya.

Satu tahun kemudian kedua istri Ki Resi itu melahirkan. Masing-masing bayi laki-laki sangat elok tampan dan menarik.

Setelah kedua anak itu berumur 7 tahun, kedua ibunya itu menghilang begitu saja. Tentu saja kedua anak itu sangat sedih dengan ratap tangis yang memilukan.

BACA JUGA:Rekomendasi Makanan Kucing Basah, Cocok untuk Penggemukan Anabul

Tapi tidak dengan Ki Resi. Dia sudah tahu bahwa kedua istrinya itu adalah bidadari dari Kayangan yang mendapat hukuman karena pelanggaran.

Setelah hukumannya selesai tidak mungkin bisa bersama-sama lagi karena beda alam. Eyang Resi Membujuk kedua putranya bahwa ibunya sewaktu-waktu akan datang.

Kedua Bidadari ini juga sangat berat hati meninggalkan sang suami dan buah hati yang mereka sangat dicintai. Namun, tidak bisa mengelak dari panggilan bebas hukuman takut pelanggaran lagi yang tentu hukumannya akan lebih berat.

Keduanya berpesan dengan suara tanpa wujud. “Anakanakku dan seketurunan anak cucu Pasabinan dan sekitarnya, nanti bila ada Harimau Putih dan Kijang Tambal jangan diganggu itu adalah penyamaran kami ingin menengok anak cucu”.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: