Harimau Putih dan Kijang Tambal, Erat Kaitannya dengan Masa Lalu Desa Pasawahan
Legenda harimau putih dan kijang tambel di Pasawahan, Kuningan. Foto hanya ilustrasi. -Istimewa-radarkuningan.com
BACA JUGA:Rekomendasi Makanan Kucing Kering yang Bisa Menjaga Bulu Tidak Rontok dan Berkilau
Ketika zaman masuknya Islam, ada prajurit Demak yang tinggal di Cirebon ingin jalan-jalan. Prajurit tersebut baru saja pulang dari perang melawan Portugis, sekitar tahun 1527 M.
Prajurit ini menuju ke barat arah ke Gunung Ciremai dan sampailah ke Padukuhan Pasabinan. Masyarakatnya ramah dan hidup rukun dan damai.
Tanah subur dan pemandangan alam yang menakjubkan, maka ia tertarik dan berminat untuk menetap tinggal jadi warga Pasabinan. Ia adalah seorang prajurit yang gagah berani sehingga mendapat julukan Sapu Jagat yang nama aslinya Syeh Andamoi.
Dia seorang yang pandai bergaul dan berwibawa sehingga cepat membaur dengan penduduk Pasabinan. Suatu kesempatan baginya untuk menerapkan Agama Islam.
BACA JUGA:KEREN! Bakal Ada Jalur Kereta Api Cirebon - Kuningan, Stasiun di Cilimus dan Kertawangunan
Ia memberi dakwah disetiap situasi dan kesempatan. Warga Pasabinan makin tertarik dan sangat menghormati, sehingga tak heran kalau begitu cepat masyarakat memeluk Agama Islam.
Semenjak itulah nama Pasabinan diganti dengan nama Pasawahan pada tanggal 31 Agustus tahun 1528 M.
Pangeran Sapu Jagat atau Syeh Andamoi mempunyai istri Nyi Unasih. Setelah keduanya wafat terkenal dengan nama Mbah Buyut Sapu Jagat. Makamnya sekarang di pinggir sebelah Timur Desa Pasawahan.
Yang menjadi penerus Mbah Buyut Sapu Jagat ialah anak cucunya dan bertanggung jawab ke Cirebon.
BACA JUGA:Woodland Kuningan, Destinasi Liburan Keluarga yang Cocok untuk Akhir Pekan
Inilah cerita singkat tentang Pasawahan, desa yang subur makmur ini. Sekarang nama desa ini juga dipakai sebagai nama kecamatan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
