Uha Juhana Bocorkan Draft Mutasi JPT Pemkab Kuningan, Pj Sekda Bakal Jabat Kepala BKPSDM

Uha Juhana Bocorkan Draft Mutasi JPT Pemkab Kuningan,  Pj Sekda Bakal Jabat Kepala BKPSDM

Ketua LSM Frontal Kuningan, Uha Juhana bocorkan draft mutasi JPT Pratama Pemkab Kuningan. --

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM – Mutasi jabatan merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan pemerintahan daerah, khususnya dalam hal penataan sumber daya manusia.

Proses ini seharusnya dilakukan secara tertutup dan profesional, mengingat dampaknya yang besar terhadap struktur organisasi dan stabilitas kerja.

Namun ironisnya, rancangan mutasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan justru lebih dulu tersebar ke publik sebelum diumumkan secara resmi.

Fenomena ini menjadi sorotan tajam Ketua LSM Frontal Kuningan, Uha Juhana.

BACA JUGA:Dulu Bertaruh Nyawa Menyebrangi Sungai, Kini Warga Cipedes-Cipakem Nikmati Jembatan Gantung Baru

BACA JUGA:Toto Suharto Tegaskan Komitmen Lindungi Anak dari Tindak Kekerasan dan Eksploitasi

Ia mengungkapkan bahwa bocornya dokumen mutasi berpotensi menimbulkan kekacauan internal dan psikologis di kalangan aparatur sipil negara.

“Mutasi seharusnya dijaga kerahasiaannya demi menjaga suasana kerja yang kondusif dan mencegah keresahan di antara pegawai,” tegas Uha pada Rabu, 4 Juni 2025.

Menurut Uha, kebocoran informasi semacam ini dapat berdampak pada penurunan semangat kerja, munculnya ketidakpastian posisi, hingga mengganggu keharmonisan antara atasan dan bawahan.

BACA JUGA:Polres Kuningan Bongkar Kasus Perampasan dan Penadahan, Belasan Motor Bodong Diamankan

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Tinjau Kawasan Industri Kendal, Target Serap 63 Ribu Tenaga Kerja

Lebih dari itu, hal ini menunjukkan lemahnya sistem manajemen dan kepemimpinan dalam menjaga tata kelola pemerintahan.

Ia mengungkap bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait daftar nama-nama pejabat yang akan menempati posisi baru dalam rotasi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang tengah dipersiapkan oleh Bupati Kuningan.

Uha menilai bahwa tersebarnya informasi ini tidak hanya menimbulkan kebingungan, tapi juga dapat memicu tekanan psikologis pada pegawai, terutama jika ada yang merasa dirugikan akibat mutasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: