Zul Sebut Anggota DPRD Harus Bersatu, Jangan Ada Rivalitas Fraksi-Fraksi di DPRD Kuningan
KUNINGAN-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE, mengajak semua anggota DPRD Kuningan untuk bersatu. Itu disampaikan Nuzul saat menanggapi gonjang ganjing adanya perpecahan di Koalisi Kuningan Bersatu (KKB). Zul, panggilannya, mengaku sebenarnya tidak ingin terlalu dalam menanggapi KKB, karena Fraksi PDIP tidak dilibatkan dalam koalisi tersebut. Namun demikian, dengan adanya koalisi tersebut pihaknya sangat menyambut baik, terlebih KKB diyakininya memiliki i’tikad baik. Hanya saja ia mempernyatan bersatunya antara siapa-siapa. Sebab kalau bersatunya hanya sebagian, maka koalisi itu Kuningan Bersatu Sebagian namanya. “Jadi, dewan itu memang harus bersatu, tapi kalau bersatunya hanya sebagian, itu bukan bersatu namanya. Apalah artinya kata-kata kalau tidak satu kata dalam perbuatan,” katanya. Lalu apakah dirinya selaku Sekretaris DPC PDIP Kuningan mengetahui ada Parpol KKB yang sudah pindah dan bergabung dengan PDIP? Zul mengaku sama sekali tidak tahu. Pindah dari mana, bergabung dengan siapa, Zul pun menegaskan dirinya tidak tahu. “Yang jelas PDI Perjuangan belum membangun koalisi-koalisian,” ujarnya. PDI Perjuangan sekarang, lanjut politisi senior asal Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana ini, sedang memfokuskan anggotanya untuk menyelesaikan Tatib (Tata Tertib) DPRD. Menjawab pertanyaan Radar Kuningan terkait bagaimana sikap PDIP jika koalisinya kalah di gedung DPRD, padahal partai ini memiliki Ketua DPRD dan Bupati, Zul menganggap hal itu bukan persoalan, karena PDIP dalam sejarahnya pernah kalah, pernah menang. “Jadi bukan persoalan serius untuk masalah ini. Kalaupun sekarang ada partai-partai yang mau meninggalkan PDI Perjuangan, ya itu kan pilihan. Yang jelas PDI Perjuangan itu sudah beritikad baik, kemarin kita memperlihatkan di pembentukan pimpinan Pansus Tatib,” katanya. PDIP menurutnya, telah menunjukkan good will saat pembahasan pimpinan Pansus (Panitia Khusus) Tatib DPRD beberapa waktu lalu. Ia setuju menjadi pimpinan Pansus ini harus proporsional, sehingga ditawarkan dari PDIP, PKS dan Gerindra, karena menghargai yang telah berjuang dan memenangkan Pemilu 2019 lalu. “Itu (Proporsional, red) kan resistensinya tidak ada. Tapi ada pilihan lain untuk menyodorkan pilihan PKS, Gerindra dan Demokrat, ya silahkan, itu juga menjadi opsi. Yang pada akhirnya diputuskan adalah opsi proporsional dari PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra. “Itu saja barangkali. Jadi, daripada kita ribut mengenai koalisi, lebih baik kan kita bersatu,” ujar Zul. Sebagai Ketua DPRD, tentu saja dirinya mempunyai kewajiban untuk memperkecil perbedaan-perbedaan walaupun perbedaan itu indah, karena semua ingin bersatu. Ia sendiri mengaku kurang paham terhadap pemikiran teman-teman sesama anggota DPRD Kuningan yang tergabung dalam KKB, seolah-olah ingin mengangkat yang satu kemudian menjatuhkan yang lain. “Kita Pemilu kan sudah selesai, ya kita bersatulah untuk menyusun kekuatan di Parlemen. Kita mempunyai 3 fungsi, legislasi, anggaran dan pengawasan, itu yang harus diperkuat. Kalau diantara fraksi-fraksi di lembaga DPRD ini saling bersinggungan, ada rivalitas, ya bagaimana kita bersatu,” tuturnya. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: