Tiga Dinas Terima Dana DBHCT
KUNINGAN-Tahun ini, Pemkab Kuningan mendapat alokasi anggaran dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) dari pemerintah pusat sebesar Rp5,3 miliar. Anggaran tersebut kemudian disebar ketiga instansi pemerintah. Yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian serta Dinas Perumahan, Pertamanan dan Pertanahan (DPRPP) dengan porsi yang berbeda. Sebanyak 60 persen dari total Rp5,3 miliar dikelola oleh Dinas Kesehatan dialokaikan untuk pembangunan Puskesmas Cilimus. Sisanya yang ditangani oleh Dinas Pertanian dialokasikan untuk pembelian hand traktor. Sedangkan dana DBHCT di DPRPP diplot untuk pembangunan jalan wisata di wilayah Kuningan selatan. Kabag Ekonomi Setda Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd membenarkan soal kucuran dana DBHCT dari pemerintah pusat. Untuk tahun 2019 ini, anggaran DBHCT yang diterima Pemkab Kuningan tidak terlalu besar hanya sebesar Rp5,3 milir. “Ya memang ada alokasi dana DBHCT dari pemerintah pusat kepada Pemkab Kuningan. Kemudian dialokasikan ke Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan DPRPP. Pengelolaan anggaran yang bersumber dari DBHCT itu langsung oleh penerima. Kami tidak ikut campur dalam pengelolaannya,” papar Toharudin kepada Radar, kemarin. Dia mengatakan, untuk Dinas Kesehatan dialokasikan sebanyak 60 persen karena untuk pembangunan gedung Puskesmas Cilimus. Lalu Dinas Pertanian digunakan untuk membeli hand traktor, dan DPRPP dialokasikan membangun jalan menuju objek wisata di wilayah Kuningan selatan. “Yang terbesar itu dikelola oleh Dinas Kesehatan yakni dipakai untuk pembangunan gedung Puskesmas Cilimus. Untuk lebih jelasnya, silakan tanyakan langsung kepada instansi penerima anggaran DBHCT,” ujarnya. Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian Ir H Dodi Nurochmatudin MSi mengakui jika instansi yang dipimpinnya menerima alokasi anggaran DBHCT. Dodi yang juga menjabat sebagai staf ahli bupati menyebutkan jika angagran tersebut digunakan untuk membeli hand traktor atau traktor tangan. “Kami menerima anggaran dari DBHCT dan sudah kami belikan traktor tangan. Traktor jenis ini sangat diperlukan oleh petani. Hand traktir tersebut sudah kami sebar kepada para petani yang membutuhkan. Untuk besaran anggaran DBHCT yang diterima, kami lupa nilaunya,” jawabnya. Hal sama dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Susi. Menurut Susi, Puskesmas Cilimus yang kondisinya sudah tidak layak memerlukan pembangunan kembali agar masyarakat ketika berobat merasa nyaman dan tenang. Karena itu, anggaran DBHCT yang diterimanya lalu dialokasikan untuk pembangunan Puskesmas Cilimus. “Pembangunan Puskesmas Cilimus ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Terlebih puskesmas ini juga melayani pasien rawat inap. Sehingga diperlukan bangunan yang refresentatif dan membuat nyaman pasien dan pengunjung puskesmas. Pembangunannya juga sekarang nyaris rampung, tinggal finishing saja,” katanya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: