Soal Kemiskinan, Ketua DPRD : Ini Keprihatinan

Soal Kemiskinan, Ketua DPRD : Ini Keprihatinan

KUNINGAN – Pengumuman Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terkait adanya kenaikan angka orang miskin yang terjadi di 19 Kabupaten/Kota, 5 di antaranya tertinggi, salah satunya Kuningan, mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE. Pengungkapan data tersebut menurutnya menjadi keprihatinan bersama.

Menurut, pengungkapan data terkait meningkatnya angka orang miskin, termasuk Kuningan menjadi salah satu yang tertinggi di Jabar, juga sebagai tantangan, karena dalam program pengentasan kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua.

“Ini sebuah tantangan untuk kita semua karena ini juga tanggung jawab kita semua. Artinya bahwa penyusunan program kegiatan kebijakan anggaran kita memang harus lebih berpihak kepada penanggulangan ekonomi. Walaupun memang harus kita akui bahwa ini juga memang dampak dari Covid-19,” kata Nuzul, usai acara launching vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Garawangi, Kamis (28/1).

“Tapi dengan adanya apa yang disampaikan oleh Gubernur, ini juga sebagai bentuk keprihatinan kita semua, dan ini harus jadi introspeksi kita semua. Agar kita menyusun anggaran ini betul-betul bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” tambahnya.

Ditanya berapa anggaran untuk penanggulangan kemiskinan di Kuningan, Nuzul menyebut anggaran tersebut cukup banyak. Hanya saja ia mengaku tidak tahu persis angkanya berapa.

“Namun demikian, terhadap kebijakan tersebut memang sudah dilakukan sejak Covid-19 ini ada,” sebut Zul, sapaan akrabnya.

Lalu apakah sudah dirapatkan persoalan yang diungkap gubernur tersebut dengan semua stakeholder, menurut Zul hingga saat ini belum dilakukan. Ia beralasan belum dilakukan rapat, karena saat ini masih dalam kebijakan WFH (Work From Home) sebagai imbas dari kebijakan PKM, dalam penanganan Covid-19.

“Tapi kami akan segera merapatkan barisan untuk bagaimana caranya dalam penanggulangan kemiskinan akibat Covid-19 ini, terutama dalam melakukan kebijakan anggaran,” tutur Zul.

Sebelumnya, sebuah video pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil viral di medsos, khususnya di banyak WA Group kalangan masyarakat Kuningan. Ia mengumumkan Kabupaten Kuningan di urutan pertama dengan angka tertinggi peningkatan jumlah orang miskin akibat pandemi Covid-19.

Namun setelah menyebut Kuningan, ternyata gubernur pun menyebut lima daerah lainnya sebagai daerah dengan angka peningkatan jumlah orang miskin tertinggi di Jabar akibat Covid-19, yakni Indramayu, Sumedang, Kabupaten Cianjur dan Kota Cirebon.

Gubernur menyebut data tersebut dalam bahasa ilmiahnya merupakan indeks kedalaman kemiskinan. Kemudian ia kembali menyebut total ada 19 kabupaten/kota di Jabar yang mengalami kenaikan kemiskinan, ada 8 yang tidak termasuk.

“Ada 8 yang tidak (tidak termasuk angka kemiskinannya naik, red). Dan dari 19 itu, paling tinggi lompatan kemiskinannya ada di tadi yang saya sebutkan,” kata Ridwan Kamil. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: