Juni, Pejabat Eselon II Dirotasi

Juni, Pejabat Eselon II Dirotasi

KUNINGAN- Sejumlah pejabat Eselon II di lingkup Pemkab Kuningan sepertinya bakal bergeser dari posisi sekarang. Hal ini tak lain untuk menghadapi open bidding yang khusus ditempati posisi jabatan Eselon II.

Kepala BPKSDM Kuningan H Nurahim MSi melalui Kabid Perpindahan, Pengangkatan dalam Jabatan, Kesejahteraan Aparatur dan Fasilitasi Profesi ASN pada BKPSDM Purwadi Hasan Darsono SHut MSi saat dikonfirmasi awak media, kemarin (30/5), mengatakan, apabila ada beberapa pejabat Eselon II yang akan bergeser dari posisi jabatan sekarang.

Hanya jumlahnya tidak utuh secara keseluruhan, beberapa saja dari posisi jabatan sekarang.“Jadi tidak semua, hanya sedikit saja,” ucapnya.Dia menjelaskan, pergeseran itu hanya untuk menentukan tempat saat nanti dilaksanakan open bidding.

“Jadi berapa tempat yang akan disediakan oleh open bidding itu, yang ditentukan oleh posisi kosong sekarang. Nah ada kemungkinan digeser dulu. Itu saja sih sebenarnya dan tidak banyak,” terangnya.

Dia menyebut, paling banyak hanya sekitar tiga sampai empat pejabat Eselon II. Pejabat tersebut bisa saja menempati posisi yang kini kosong, ataupun ada pertukaran untuk optimalisasi kerja.“Rencananya akan berlangsung di bulan Juni, mungkin pertengahan ya. Tapi harus dibahas dulu, dan kami juga harus ke KSN (Komisi Aparatur Sipil Negara) dulu karena harus prosedural, ijin dulu,” ucapnya.

Sejauh ini, lanjutnya, kesiapan open biding sementara hanya untuk pejabat Eselon II. Khusus pejabat di eselon III dan IV belum diputuskan.“Nah kalau yang terpilih open biding di Indramayu itu, posisi jabatan dinyatakan kosong setelah pejabat bersangkutan dilantik. Dilantik dulu, nanti beliau akan mengirimkan surat pelantikan ke kami, kemudian kami akan memberhentikan jabatannya,” jelasnya.

Terkait hasil ujikom, ia menyampaikan, secara umum semua pejabat yang mengikuti telah memenuhi prasyarat kompetensi. Baik dari segi kemampuan manajerial, struktural, teknis hingga pemerintahan semua sudah di level baik.

“Sehingga tantangan kami dan tim itu, bagaimana menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Nah kan mungkin ada potensi yang tidak muncul, karena memang beliau tidak berada di bidang yang beliaunya sreg banget gitu ya. Kalau ditanyakan kualitas, semuanya juga berkualitas dan mampu di Eselon II-nya, akan lebih cemerlang kalau di tempat yang lebih pas,” bebernya.

Dia menyebut, prosentase posisi jabatan yang ditempati para pejabat Eselon II saat ini yang dinilai belum tepat hanya di kisaran 20 persen.“Hanya sedikit, tapi prosentase ini bukan angka mati. Sebenarnya yang berpotensi digeser secara teori itu tidak lebih dari angka 20 persen, penempatan sekarang sudah bagus, mungkin ada beberapa akan lebih bagus ditempatkan di posisi yang tepat,” imbuhnya.

Sebab, menurutnya, posisi JPT ini melaksanakan kewenangan bupati secara saling terkait. Sehingga semua pejabat Eselon II dioptimalkan harus berada di posisi yang tepat.“Misal kalau di level kepala dinas, itu lebih besar soal manajerialnya. Sepanjang bisa mengelola rekan kerjanya di level Eselon III, maka pekerjaan teknis sudah selesai,” ujarnya.

Dia berpendapat, organisasi yang bagus itu soal pekerjaan teknis seharusnya berhenti di level Eselon IV, artinya semua pekerjaan teknis selesai di Eselon IV. Sedangkan Eselon III itu menjamin kualitas yang dihasilkan dari pekerjaan teknis di Eselon IV.“Jadi pekerjaan teknis itu harus selesai di Eselon IV. Sebab hampir semua persoalan teknis itu bisa diselesaikan oleh Eselon IV, dan sebaiknya memang seperti itu,” tutupnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: