Istighosah di Bendungan Kuningan

Istighosah di Bendungan Kuningan

KUNINGAN – Pemerintah daerah mengadakan istighosah dan doa bersama di kawasan Bendungan Kuningan sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo, pekan depan. Istighosah dan doa bersama ini melibatkan para alim ulama dan masyarakat desa setempat, kemarin (18/6).

Hadir langsung Bupati H Acep Purnama SH MH, Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi, Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Kajari L Tedjo Sunarno SH MH, Perhutani KPH Kuningan dan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi. “Apa yang berlangsung hari ini, kiranya tiada lain merupakan upaya batiniah dan menggugah moral kita masyarakat muslim agar lebih banyak bertafakur, tawadhu dan tawakal,” kata Bupati Acep saat memberi sambutan.

Menurutnya, istighosah dan doa bersama digelar sebelum ada peresmian dari Presiden Jokowi. Sehingga bersama warga dan para alim ulama memanjatkan doa di lokasi bendungan.

“Alhamdulillah target pembangunan bisa dilakukan sesuai rencana. Bahkan dalam pelaksanaan tergolong cepat, tentu semua ini tak lepas semua dukungan dari Bapak Presiden RI, Kementerian PUPR, Perhutani, BBWS Cimanuk Cisanggarung, masyarakat yang terdampak pembangunan bendungan dan pihak-pihak lain,” ungkapnya.

Dia berharap, agar kedepan Bendungan Kuningan dapat beroperasi dengan baik sesuai fungsinya. Sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat, sekaligus masyarakat lain di daerah tetangga.

“Semoga waduk ini bisa berfungsi dengan baik, manfaat yang akan terasa oleh masyarakat luas juga bisa menjadi keberkahan. Saya berterimakasih kepada masyarakat yang hadir dalam acara doa bersama, dalam rangka akan diresmikannya Bendungan Kuningan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” imbuhnya.

Kedepan, lanjutnya, semoga Bendungan Kuningan memberikan manfaat kepada masyarakat salah satunya bagi ketersediaan air di area persawahan. Tak hanya untuk pengairan sawah, nantinya Bendungan Kuningan dapat dimanfaatkan sebagai penyedia layanan air baku sebesar 300 liter per detik bagi PAM Tirta Kamuning Kuningan.

“Bahkan tak menutup kemungkinan, bendungan diberdayakan sebagai tempat penghasil sumber listrik. Dapat pula dioptimalkan sebagai kawasan wisata di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya,” ucapnya.

Bupati Acep menyebut, apabila kawasan Bendungan Kuningan sudah terisi air secara penuh, maka bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun dinas terkait untuk ditebar benih ikan. Jadi banyak pemanfaatan yang bisa dilakukan jika Bendungan Kuningan sudah beroperasi.

“Nanti bisa diisi dengan ikan-ikan yang subur untuk dimanfaatkan masyarakat, mengairi sawah, bisa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, bisa untuk wisata dan lainnya. Fungsi bendungan ini dibangun untuk membantu mengairi wilayah-wilayah persawahan dan juga tetangga kita di Brebes, kita tidak pernah berpikir antara Kuningan dan Brebes, atau antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, karena ini program strategis nasional inilah NKRI,” tandasnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: