Peresmian Bendungan Kuningan Mundur

Peresmian Bendungan Kuningan Mundur

KUNINGAN – Pemerintah daerah hingga kini belum mendapat konfirmasi dari pemerintah pusat, terkait jadwal peresmian Bendungan Kuningan oleh Presiden Joko Widodo. Padahal rencana awal, jadwal peresmian Bendungan Kuningan akan dilakukan akhir Juni 2021.

Karena belum ada kepastian jadwal kehadiran Presiden Jokowi ke Kuningan, peresmian Bendungan Kuningan dimungkinkan akan mundur dari rencana semula. Kapan tepatnya peresmian akan berlangsung, pemerintah daerah kini belum bisa memastikan.

“Ya kebetulan tanggal 28 Juni informasinya Pak Presiden ada agenda di Sulawesi, tapi untuk di sini belum positif. Apakah mau dari Sulawesi dulu lalu ke sini, kita juga belum tahu pasti,” kata Kepala Dinas PUTR Kuningan HM Ridwan Setiawan MH MSi, kemarin (23/6).

Pihaknya mengaku, belum mendapat konfirmasi pasti terkait jadwal dari pusat mengenai peresmian Bendungan Kuningan oleh Presiden Jokowi. Karena itu, jadwal yang direncanakan pada akhir Juni 2021 dimungkinkan mundur.

“Kita belum tahu, jadi kapan waktunya juga belum pasti,” tukasnya.

Ditanya sejauh mana kondisi Bendungan Kuningan setelah dilakukan penggenangan air secara simbolis oleh Bupati Kuningan, Ridwan menyampaikan, saat ini diperkirakan ketinggian genangan air di Bendungan Kuningan sudah mencapai 1 meter. Sebagian warga di Desa Kawungsari sendiri, kini masih melakukan proses perpindahan ke permukiman baru.

“Area bendungan sudah ada genangan air ya, kurang lebih 1 meter lah. Jadi tergantung cuacanya, kalau curah hujan tinggi mungkin bisa lebih cepat terisi,” ujarnya.

Terkait akses jalan ke permukiman baru Desa Kawungsari, Ridwan mengaku, sekarang sudah clear. Bahkan tengah dilakukan pengaspalan ke lingkungan warga oleh pemerintah pusat melalui Pengelola Jalan Besar Nasional (PJBN).

“Kalau untuk akses jalan ke tempat relokasi warga, kini sudah mulai dilakukan pengaspalan jalan. Termasuk air bersih juga sudah ditangani dengan program Pamsimas, sehingga ketersediaan air yang ada bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Dia menyebut, pemenuhan ketersediaan air bersih yang dialirkan melalui program Pamsimas debitnya mencapai 2 liter per detik. Nantinya akan dibuat jaringan air secara permanen agar bisa mengalir ke setiap rumah.

“Sementara untuk proses ganti rugi lahan, kini tinggal menyisakan tiga bidang tanah. Salah satunya itu milik Pak Kusto, tapi secepatnya akan segera dituntaskan,” tandasnya.

Dia memperkirakan, sisa proses ganti rugi yang harus dibayarkan pemerintah kepada warga terdampak Bendungan Kuningan totalnya lebih dari Rp1 miliar.

Pantauan Radar Kuningan di lapangan, perumahan untuk warga Kawungsari sudah siap 99 persen. Pihak rekanan sedang menyelesaikan beberapa kekurangan terutama infrastruktur pendukung. Seperti jalan, jalan lingkungan, sarana air bersih, dan jaringan listrik. Untuk air bersih, juga dilakukan pengeboran dengan mendatangkan alat khusus di mana pengeboran bisa mencapai ratusan meter.

\"Untuk pengeboran sedang dilakukan dengan alat berat. Kendalanya, di kedalaman tertentu banyak batu. Sehingga membutuhkan kerja ekstra,\" ungkap pekerja di lokasi perumahan relokasi yang berada di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: