BBWS Minta KJA Darma Ditertibkan

BBWS Minta KJA Darma Ditertibkan

KUNINGAN – Pemerintah daerah menggelar zoom meeting untuk menindaklanjuti surat dari BBWS Cimanuk Cisanggarung, kaitan dengan permintaan kepada Bupati Kuningan dalam penertiban Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Darma.

Zoom meeting yang dipimpin langsung Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi diikuti pula Asda Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Kepala Satpol PP, Kabag Hukum Setda, Kabag Perekonomian dan SDA, Camat Darma, hingga kepala desa setempat dan Forum KJA Waduk Darma.

Saat zoom meeting berlangsung, kemarin (7/7), Sekda Dian menyampaikan, rapat virtual ini untuk membahas kaitan dengan surat yang dilayangkan kepada pemerintah daerah. Isi poin surat tersebut yakni meminta bantuan kepada bupati terkait penertiban KJA Waduk Darma.

Apalagi BBWS juga menilai, kualitas air Waduk Darma sudah tercemar oleh parameter residu terlarut yang telah semuanya melewati batas standar. Sehingga merusak instrumen bendungan dan konstruksi bangunan dan akan membahayakan, maka harus dilakukan pengerukan.

Bahkan untuk memperbaiki kualitas air seperti itu dibutuhkan  waktu 3 tahun. Selain itu, BBWS melihat jika perairan Waduk Darma digunakan sebagai air baku.

Maka dalam aturan KJA bertentangan dengan tujuan utama didirikan Bendungan Darma. Untuk itu, pihak BBWS akan menertibkan kembali agar kondisi air tersebut normal.

Menyikapi hal tersebut, Sekda Dian menyebut, hingga sekarang Kabupaten Kuningan masih defisit kaitan dengan kebutuhan ikan. Sementara Waduk Darma telah menyumbangkan 3.500 ton, artinya 25 persen ikan konsumsi disuplai dari ketersediaan ikan Waduk Darma untuk Kuningan.

“Jadi di sini perlunya kita untuk duduk bersama, membahas dan mencari solusi. Dari sisi lain harus ada hal yang kita perhatikan bersama, yaitu larutan zat kimia yang menumpuk dari sisa pakan ikan yang mengendap dan banyak juga sampah,” kata Dian.

Dia menjelaskan, fungsi perairan Waduk Darma itu bukan sungai melainkan bendungan. “Untuk itu, kita harus memperhatikan hal-hal yang akan menyebabkan perputaran air menjadi lambat. Untuk itu harus dijaga kualitas lingkungannya, salah satunya menertiban jumlah keramba dengan membatasinya dan tidak lagi tercemar dengan penuhnya zat kimia dan zat berbahaya lainnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya kini akan memastikan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan bersama-sama. Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, maka akan dibentuk Tim Penataan KJA dengan roadmap dan target yang jelas.

“Tentunya dengan melibatkan stakeholder terkait. Target tahun 2022 penataan ini bisa dirampungkan,” tekadnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: