Penjualan Hewan Kurban Turun 70%

Penjualan Hewan Kurban Turun 70%

KUNINGAN – Penjualan hewan kurban di Kuningan kini cenderung lesu. Selain adanya kenaikan harga hewan kurban, di sisi lain pembatasan aktivitas masyarakat akibat PPKM Darurat juga menjadi faktor penyebab omzet penjualan menurun.

Jika biasanya menjelang sepekan Hari Raya Idul Adha mulai ramai pembelian hewan kurban, sekarang masih terbilang sepi. Apalagi diakui sejumlah peternak hewan kurban, apabila penurunan penjualan cukup tinggi mencapai 70 persen.

Menruut Yayan Iba, peternak sapi Kabaru Farm Kuningan, penurunan penjualan hewan kurban salah satunya akibat adanya PPKM Darurat, sehingga membatasi aktivitas masyarakat

“Wah penjualan menurun banyak, sekitar 70 persen hilang lah. Tahun kemarin juga hampir serupa, jadi seadanya saja dari pelanggan tetap yang sering membeli hewan ke saya,” kata Yayan Iba, kemarin (13/7).

Tak hanya itu, Ia menyebut, harga sapi sekarang mengalami kenaikan. Paling rendah harga sapi dibanderol senilai Rp17,5 juta.

“Sekarang harga naik dan menjualnya juga susah. Harganya itu dari Rp17,5 juta ke atas, beratnya itu sekitar 250 kilogram,” sebutnya.

Ia mengakui, apabila stok hewan kurban jenis sapi cukup banyak. Adapun jenis sapi yang dijual yakni sapi lokal hingga peranakan limosin.

“Kalau kambing juga sama naik, penjualan menurun. Kisaran harga Rp2,5 juta ke atas, kalau harga Rp2 juta itu jarang sekali,” tukasnya.

Sejak PPKM Darurat diterapkan, Ia menjelaskan, sistem penjualan itu melalui media komunikasi dengan telepon seluler. Setelah mulai dekat dengan Hari Raya Idul Adha, biasanya sapi akan diambil oleh pembeli.

“Namun kebijakan dari pemerintah ini membuat kami kebingungan, karena tak jarang banyak yang ingin berkurban tapi ragu nanti khawatir menimbulkan kerumunan saat kurban. Kalau komunikasi itu tetap dengan pelanggan, tapi masih terlihat labil mau beli atau tidak, ya itu tadi karena takut dianggap menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, agar omzet penjualan hewan kurban ini bisa kembali membaik. Sehingga peternak mendapat pemasukan untuk kebutuhan pakan hingga biaya operasional yang lain.

“Semoga kondisinya bisa segera membaik ya, tentu dengan kebijakan pemerintah sekarang yang mungkin bisa membantu kami,” harapnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: