Banting Meja, Fraksi Gerindra Bintang WO

Banting Meja, Fraksi Gerindra Bintang WO

KUNINGAN - Rapat paripurna internal DPRD Kabupaten Kuningan terkait kocok ulang (perombakan) Alat Kelengkapan Dewan (AKD) diwarnai insiden, Rabu (6/4).

Merasa “didepak” sekaligus dizalimi dari komposisi AKD, Fraksi Gerindra Bintang menyampaikan kekecewaan di hadapan forum sidang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE. 

Insiden penggulingan meja terjadi saat pembahasan komposisi salah satu AKD, yakni Badan Kehormatan (BK). Saat itu terdapat usulan sejumlah nama untuk anggota BK yang diusulkan masing-masing fraksi.

Di sisi lain, Fraksi Gerindra Bintang merasa dizalimi lantaran tak satu pun anggotanya masuk dalam susunan AKD, termasuk di BK yang ternyata susunan nama-namanya sudah beredar sejak Selasa (5/4). Mereka pun membocorkan susunan AKD tersebut ke media, dan benar saja saat paripurna internal kemarin, sedikit pun susunan tersebut tidak berubah.

Ketua Fraksi Gerindra Bintang Toto Tohari SE, mengajak semua anggota fraksinya untuk Walk Out (WO) dari ruangan, termasuk pimpinan DPRD H Dede Ismail SIP yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra. Diduga lantaran emosi, Toto pun refleks mendorong meja sebelum keluar dari ruangan.

Sontak saja suasana menjadi sedikit tegang. Terlebih pecahan kaca meja berserakan, dan rapat pun diskor beberapa menit, sambil menunggu pihak sekretariat membereskan pecahan kaca dan meja untuk kemudian rapat paripurna dilanjutkan.

“Kalau sudah ada susunan nama, menurut saya sudah saja langsung umumkan. Tidak perlu dimusyawarahkan lagi. Toh kesepakatan itu sudah ada. Kami tidak apa-apa tidak dimasukkan,” kata Toto saat mengajukan interupsi.

“Biar menghemat waktu, sudah saja umumkan langsung sekarang. Karena walaupun rapat di komisi, nama-nama personelnya sudah ada,” imbuhnya.

Menjawab interupsi tersebut, pimpinan sidang Nuzul Rachdy menjelaskan, sesuai mekanisme yang ada, tidak ada rapat di luar rapat, sehingga untuk menentukan personel AKD harus dirapatkan masing-masing, dalam hal ini khusus untuk Komisi 1, 2, 3 dan 4.

“Kalau sudah beredar nama-nama personel, kami sama sekali tidak menanggapi itu. Mekanismenya harus melalui rapat, dan tidak ada rapat di luar rapat. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang dan sesuai dengan Tata Tertib DPRD,” jelas Zul –sapaan akrabnya-.

Ketua Fraksi Gerindra Bintang Toto Tohari, kembali melakukan interupsi. Sebagai bentuk protes, ia menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tetap duduk di ruang sidang utama, tanpa ikut bermusyawarah di masing-masing ruangan AKD yang telah ditentukan oleh pimpinan sidang.

Ikut menambahkan, Wakil Ketua DPRD H Dede Ismail yang duduk di samping Ketua DPRD Nuzul Rachdy. Menurutnya, sebagai anggota Fraksi Gerindra Bintang, Dede pun meminta izin untuk tetap berada di ruangan sidang sesuai instruksi ketua fraksinya.

Nuzul kemudian memutuskan agar seluruh anggota (kecuali Fraksi Gerindra Bintang berjumlah 8 orang) untuk memasuki ruangan komisi masing-masing dan dipimpin oleh koordinator yang telah ditentukan.

Setelah hampir 1 jam rapat di masing-masing komisi, rapat paripurna kemudian dilanjutkan untuk penyampaian nama-nama personel AKD. Sesuai prediksi yang ramai diperbincangkan, susunan personel seluruh AKD tidak ada satu pun yang berubah, sebagaimana yang disebarkan oleh Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP sehari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: