Eco Enzyme Ampuh Berantas PMK, Tiga Hari Luka Langsung Kering dan Sapi Kembali Mau Makan

Eco Enzyme Ampuh Berantas PMK, Tiga Hari Luka Langsung Kering dan Sapi Kembali Mau Makan

SERAHKAN BANTUAN: Ketua Komunitas Eco Enzyme Kabupaten Kuningan Gina Dendie menyerahkan bantuan carian eco enzyme kepada Kadisnakan Dadi Haryadi untuk kemudian diserahkan ke peternak anggota KSU Cigugur, kemarin.--

Radarkuningan, KUNINGAN - Ada kabar gembira untuk para peternak sapi yang tengah resah dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini semakin merebak. Ternyata, sapi yang sakit karena PMK bisa disembuhkan hanya dengan menggunakan cairan eco enzyme.

Keampuhan eco enzyme sebagai salah satu cara pengobatan sapi terpapar PMK ini disampaikan mantan Kepala UPTD Puskeswan Kuningan Jhon Nais yang juga pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Nugraha Cigugur. Jhon yang kini menjadi anggota Tim Reaksi Cepat Penanganan PMK di Kecamatan Cigugur telah membuktikan keampuhan cairan eco enzyme untuk pengobatan sapi perah yang sakit karena PMK dengan waktu cukup cepat.

"Saya telah mengaplikasikan sendiri penggunaan cairan eco enzyme untuk pengobatan sapi yang terpapar PMK milik peternak di Kelurahan Cipari. Ternyata cukup ampuh mengobati luka pada mulut dan kaki sapi yang terpapar PMK. Hanya dua hingga tiga hari luka tersebut langsung kering dan sapi kembali mau makan seperti sedia kala," ungkap Jhon saat menghadiri acara sosialisasi eco enzyme di Aula KSU Karya Nugraha Cigugur, kemarin (16/6).

Jhon mengaku mendapatkan cairan eco enzyme tersebut hasil sumbangan dari Komunitas Eco Enzyme Kuningan beberapa waktu lalu. Namun, kini ketersediaan cairan eco enzyme tersebut sudah habis sedangkan penyebaran kasus PMK terus meluas.

BACA JUGA:Pabrik Tenun Bojong, Bangunan Bersejarah yang Kini Rata dengan Tanah

"Kami masih membutuhkan banyak eco enzyme, karena obat-obatan bantuan dari pemerintah juga sudah habis dan stok di koperasi semakin menipis. Bantuan eco enzyme masih sangat kita butuhkan untuk penanganan sapi-sapi sakit maupun untuk pencegahan agar tidak tertular," ungkap Jhon.

Sementara itu Ketua Komunitas Eco Enzyme Kuningan Gina Dendie mengatakan, cairan eco enzyme yang dibuat dari hasil fermentasi limbah organik dan molase atau gula merah tersebut memang mempunyai banyak manfaat, salah satunya untuk pengobatan luka luar dan dalam pada manusia maupun hewan ternak. Menurut dia, cairan eco enzyme yang mempunyai kandungan alkohol dan asam asetat sangat efektif membunuh bakteri jahat seperti ecoli dan salmonela termasuk virus.

"Sudah ada hasil uji laboratorium di Unpad dan IPB, bahwa cairan eco enzyme ampuh membunuh kuman dan bakteri jahat seperti ecoli dan salmonela serta virus. Cairan eco enzyme yang disemprotkan pun bisa berfungsi sebagai disinfektan yang efektif membasmi virus yang beterbangan di udara maupun yang menempel di baju, sepatu dan dinding kandang," ungkap Gina.

BACA JUGA:Dua Tinggi

Gina menambahkan, Komunitas Eco Enzyme Kuningan kembali hadir menyosialisasikan khasiat eco enzyme tersebut untuk membantu kesulitan yang kini tengah dihadapi para peternak sapi di Kecamatan Cigugur. Dengan kesaksian yang disampaikan pengurus KSU Cigugur Jhon Nais tersebut, pihaknya kembali menyalurkan bantuan eco enzyme sekaligus mengajak para peternak, pengurus koperasi dan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Kuningan untuk bersama-sama membuat cairan sejuta manfaat tersebut.

"Karena cairan eco enzyme ini tidak diperjualbelikan alias gratis. Karena tujuan pembuatan eco enzyme bukan komersil, melainkan sebagai gerakan mengajak masyarakat mengurangi limbah organik menjadi hal yang bermanfaat untuk lingkungan yaitu eco enzyme. Jadi hari ini kami memberikan bantuan 100 liter cairan eco enzyme lagi, namun dengan syarat para peternak, pengurus dan anggota koperasi termasuk Disnakan harus membuat eco enzyme," ungkap Gina.

Gina menambahkan, pembuatan cairan eco enzyme memang memakan waktu cukup lama yakni selama tiga bulan. Namun demikian, kata Gina, selama tiga bulan menunggu proses fermentasi bahan organik tersebut, pihaknya siap memenuhi kebutuhan eco enzyme yang dibutuhkan para peternak.

"Kami siap memberikan pendampingan untuk proses pembuatan eco enzyme, dan selama tiga bulan kami siap memasok kebutuhan eco enzyme para peternak. Asalkan, para pengurus dan anggota koperasi mau dan serius membuat eco enzyme, yang hasilnya nanti bisa digunakan untuk kebutuhan para peternak sapi di Kecamatan Cigugur dan sekitarnya," ujar Gina.

BACA JUGA:Airlangga: KIB Kompak Kawal Program Pemerintahan Jokowi di Kabinet

Ajakan Gina tersebut disambut antusias Ketua KSU Karya Nugraha Udir Sudirja yang menyatakan kesiapannya mengerahkan seluruh anggota koperasi dan peternak untuk bersama-sama membuat eco enzyme. Udir mengaku baru mengetahui kehebatan cairan eco enzyme yang ternyata banyak khasiatnya untuk peternakan dan pertanian termasuk untuk kehidupan sehari-hari.

"Apalagi pembuatan eco enzyme ini ternyata sangat murah dan mudah, yaitu hanya memanfaatkan limbah organik rumah tangga yang sering kita buang begitu saja. Insya Allah secepatnya kami kerahkan semua anggota koperasi untuk belajar bersama membuat eco enzyme," ujar Udir.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas bantuan eco enzyme yang diberikan KEE Kuningan tersebut, karena sangat dibutuhkan para peternak. Terlebih saat ini ketersediaan obat-obatan sudah semakin menipis dan bantuan dari pemerintah juga belum ada.

"Para peternak sudah kerepotan menghadapi wabah PMK ini. Alhamdulillah, hari ini kita mendapat bantuan cairan eco enzyme dari Bu Gina dan teman-teman Komunitas Eco Enzyme Kuningan, semoga bisa segera mengatasi kesulitan para peternak dan wabah PMK ini bisa segera berakhir," harap Udir. (fik)

BACA JUGA:Yamaha Gear 125 Jadi Incaran Pengunjung Jakarta Fair Kemayoran 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: