Pemilik Mountoya Diusulkan Jadi Capres RI, Begini Tanggapannya

Pemilik Mountoya Diusulkan Jadi Capres RI, Begini Tanggapannya

Pemilik Mountoya, Ir H Soenoto diusulkan sebagai calon presiden dalam Rakerda PAN Kabupaten Cirebon.-Yuda Sanjaya-Radarkuningan.com

Radarkuningan.com, CIREBON - Ir H Soenoto diusulkan DPD PAN Kabupaten Cirebon sebagai calon presiden Indonesia. Hal itu, diungkapkan dalam Rakerda di Resto Roso Echo.

Salah satu calon presiden Indonesia yang diusulkan DPD PAN Kabupaten Cirebon ada pengusaha Ir H Soenoto. Tokoh asli Cirebon itu, masuk dalam daftar bersama 3 tokoh lainnya.

Ir H Soenoto yang diusulkan sebagai calon presiden Indonesia, langsung memaparkan tesis yang dibuatnya dengan judul Seven for Seven.

"Kalau kita ngomong soal presiden, ada dua hal paling pokok. Yakni tugas dan syarat. Seven for seven tesis saya," kata Soenoto, dalam konferensi pers, Minggu (26/6/2022).

Menurut dia, tugas presiden ada 7 hal dan harus dapat dilaksanakan. Pertama, harus mampu mewujudkan kesejahteraan buat rakyat. Kesejahteraan berarti keamanan, keadilan dan kemakmuran. 

BACA JUGA:Pemilik Pabrik Air Minum Mountoya Diusulkan Jadi Calon Presiden

"Sejahtera itu, aman, adil dan makmur," kata Soenoto yang dalam kesempatan itu, diberikan waktu untuk orasi kebangsaan.

Kedua, kata dia, harus mampu menjaga keutuhan NKRI baik fisik maupun non fisik. Fisiknya adalah tidak boleh berkurang satu meter persegipun. 

"Tidak boleh gompel sedikitpun. Non fisiknya harus dijaga persatuan dan kesatuan," tandasnya.

Ketiga, sambung dia, Indonesia harus tampil di dunia internasional. Keempat, Indonesia harus mampu menjaga perdamaian dunia. Kelima membangun bangsa mandiri.

BACA JUGA:Kisah Nyi Pelet, Nyi Linggi dan Gunung Ciremai

Keenam menjaga lingkungan dan ketujuh membangun seni budaya serta olahraga. 

"7 tugas hanya bisa diselesaikan presiden yang menyelesaikan 7 syarat," ungkapnya.

Syarat pertama, harus orang beragama, berilmu pengetahuan. Kedua, berkemakmuran di rumah tangganya tapi diperoleh dengan cara baik dan benar. Bukan korupsi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: